Stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang dapat memengaruhi aliran darah ke rahim dan plasenta.
Ini dapat berdampak pada pasokan oksigen dan nutrisi yang diterima oleh bayi.
Kortisol, hormon stres utama, dapat memengaruhi kontraksi rahim.
Pada beberapa kasus, stres yang berlebihan dapat menyebabkan kontraksi rahim menjadi tidak teratur atau melemah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres yang berlebihan selama persalinan dapat memperpanjang proses persalinan.
Ini mungkin karena stres dapat memengaruhi efisiensi kontraksi rahim dan mengganggu kemajuan persalinan.
Stres yang signifikan dapat membuat seorang ibu hamil merasa lebih cemas atau tidak nyaman selama persalinan, yang mungkin memengaruhi keputusan medis yang diambil oleh tim medis.
Misalnya, seorang ibu hamil yang sangat stres mungkin lebih mungkin meminta penggunaan obat penghilang rasa sakit atau tindakan medis lainnya.
Penting untuk diingat bahwa setiap ibu hamil akan mengalami tingkat stres yang berbeda, dan reaksi tubuh terhadap stres juga bervariasi.
Beberapa ibu hamil mungkin mampu mengatasi stres dengan baik, sementara yang lain mungkin memerlukan bantuan lebih lanjut.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu ibu hamil mengelola stres selama kehamilan:
Baca Juga: Ketahui Penyebab Stres Selama Kehamilan dan Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Meningkatkan Mood
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR