Selama masa nifas, rahim juga berkontraksi kembali ke ukuran dan bentuk semula.
Jika ibu menyusui secara eksklusif dan tanpa tambahan makanan atau minuman lain (kecuali air), maka hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi susu akan membuat ovulasi tertunda.
Akibatnya, kembali haid biasanya akan terjadi lebih lambat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ini tidak sepenuhnya dapat diandalkan sebagai metode kontrasepsi, karena ovulasi dapat terjadi sebelum haid kembali.
Penggunaan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB atau IUD dengan hormon, dapat memengaruhi kapan kembali haid.
Beberapa wanita mungkin kembali haid setelah menghentikan kontrasepsi hormonal, sedangkan yang lain mungkin butuh waktu beberapa bulan.
Faktor-faktor genetik juga dapat berperan.
Jika ibu atau saudara perempuan mengalami keterlambatan dalam kembali haid setelah melahirkan, Moms mungkin juga akan mengalami hal yang sama.
Berat badan ibu juga bisa memengaruhi kapan kembali haid.
Jika berat badan Moms di bawah batas tertentu yang dianggap sehat, tubuh Moms mungkin akan menunda ovulasi dan kembali haid.
Stres yang berlebihan atau pola makan yang tidak sehat juga dapat memengaruhi sistem hormonal Moms dan kembali haid.
Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari Selama Menstruasi, Salah Satunya yang Mengandung Lemak Jenuh Tinggi
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR