Defisiensi zat besi adalah salah satu penyebab umum rambut rontok.
Anemia bisa menyebabkan penipisan rambut dan rambut yang lebih mudah patah.
Gangguan tiroid seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut rontok yang abnormal.
Ini adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut.
Hal ini dapat menyebabkan daerah botak yang tiba-tiba muncul pada kulit kepala atau tubuh.
Penyakit kulit kepala seperti dermatitis seboroik atau psoriasis dapat menyebabkan peradangan dan rambut rontok.
Stres fisik atau emosional yang berat dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan telogen effluvium.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa ciri-ciri rambut rontok yang terkait dengan penyakit, segera konsultasikan dengan dokter Anda atau seorang ahli dermatologi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes darah atau tes lainnya untuk menilai kondisi kesehatan Anda.
Diagnosis yang akurat adalah langkah pertama dalam mengatasi masalah rambut rontok yang disebabkan oleh penyakit.
Rambut rontok bisa menjadi tanda penyakit yang mendasari, dan penting untuk memahami ciri-ciri khusus yang dapat mengindikasikan masalah kesehatan.
Baca Juga: Benarkah Ibu Menyusui Alami Rambut Rontok? Yuk Cari Tahu Penyebabnya!
Jika Anda mengalami rambut rontok yang tidak normal, perubahan pola rambut, atau gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi.
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengatasi rambut rontok yang disebabkan oleh penyakit dan meningkatkan kesehatan rambut Anda secara keseluruhan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Selain Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi, Inilah Vitamin Ibu Menyusui Supaya Rambut Tidak Rontok
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR