Beras asli akan terasa bersih, sedangkan beras sintetis dapat meninggalkan residu seperti serbuk atau minyak di jari Moms.
Cek label gizi pada kemasan beras. Beras asli biasanya mengandung nutrisi alami seperti serat, vitamin, dan mineral. Beras sintetis mungkin memiliki informasi gizi yang mencurigakan atau tidak lengkap.
Pembelian dari toko beras tepercaya atau produsen beras yang terkenal dapat membantu memastikan bahwa Moms mendapatkan beras asli. Hindari membeli beras dari sumber yang meragukan atau tidak dikenal.
Terlepas dari upaya untuk membedakan beras asli dan beras sintetis, ada beberapa tanda yang dapat membantu Moms mengidentifikasi beras palsu:
Beras yang ditawarkan dengan harga jauh di bawah harga pasar mungkin adalah beras sintetis. Harga yang terlalu murah seringkali mencerminkan kualitas yang buruk.
Jika beras memiliki aroma kimia yang aneh atau tidak alami, ini bisa menjadi indikasi bahwa itu adalah beras sintetis yang telah diberi perasa atau pewangi.
Kemasan beras sintetis seringkali terlihat buruk, dengan cetakan yang tidak rapi, label yang kabur, atau Moms-tMoms lain dari kualitas yang rendah.
Beras sintetis seringkali memiliki butiran yang tidak teratur, yang terlihat seperti potongan-potongan yang ditempel bersama.
Beras sintetis seringkali diwarnai untuk membuatnya terlihat seperti beras asli. Jika warnanya tidak alami, maka itu mungkin beras sintetis.
Membedakan beras asli dan beras sintetis bisa menjadi tugas yang sulit, terutama ketika ada penipuan yang canggih. Namun, dengan memahami ciri-ciri yang telah disebutkan di atas dan berbelanja dari sumber yang terpercaya, Moms dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan beras yang asli.
Jika Moms memiliki keraguan, selalu bijaksana untuk berkonsultasi dengan produsen beras atau pihak yang berwenang. Kualitas beras adalah faktor penting dalam memastikan hidangan Moms lezat dan bergizi.
Baca Juga: Cocok untuk Obat Kuat Alami, Manfaat Beras Kencur untuk Pria Dijamin Bikin Dads Sumringah!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR