Nakita.id – Kejang pada bayi bisa menjadi pengalaman menakutkan bagi orangtua.
Kejang pada bayi terjadi ketika otot-otot tubuhnya berkontraksi dan meregang secara berulang tanpa kontrol.
Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan bayi mengalami kejang mendadak.
Apa saja penyebab tersebut?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Inilah beberapa penyebab umum serta tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi bayi kejang mendadak.
Demam adalah penyebab kejang yang paling umum pada bayi. Kejang yang disebabkan oleh demam disebut kejang demamatis.
Ini biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun.
Suhu tubuh yang tinggi dapat memicu kejang, dan kejang demamatis seringkali tidak berbahaya.
Tindakan: Jika bayi mengalami kejang demamatis, pertama-tama cobalah menurunkan suhu tubuhnya dengan mengompresnya dengan air hangat dan segera hubungi dokter.
Penting untuk menjaga bayi tetap tenang dan aman selama kejang.
Baca Juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Step atau Kejang, Ini Tindakan yang Penting yang Aman
Beberapa infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan atau infeksi virus, dapat menyebabkan kejang pada bayi.
Infeksi memengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan reaksi kejang.
Tindakan: Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. Dokter akan memberikan perawatan yang sesuai tergantung pada jenis infeksi dan kondisi bayi.
Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh bayi dapat menyebabkan kejang.
Ini dapat terjadi karena diare, muntah, atau masalah lain yang memengaruhi keseimbangan garam dan mineral dalam tubuh.
Tindakan: Segera konsultasikan dengan dokter jika Moms mencurigai ketidakseimbangan elektrolit. Bayi mungkin memerlukan tindakan medis untuk mengembalikan keseimbangan elektrolitnya.
Meskipun jarang, bayi dapat mengalami stroke, yang dapat menyebabkan kejang.
Stroke pada bayi biasanya disebabkan oleh masalah pembuluh darah atau kelainan pada pembuluh darah otak.
Tindakan: Stroke pada bayi adalah situasi darurat medis. Segera hubungi layanan darurat dan ikuti instruksi operator darurat.
Beberapa kelainan neurologis, seperti epilepsi, dapat menyebabkan kejang pada bayi. Kelainan ini mungkin ada sejak lahir atau berkembang seiring waktu.
Tindakan: Jika bayi memiliki kelainan neurologis yang telah didiagnosis sebelumnya, konsultasikan dengan dokter untuk rencana pengelolaan dan perawatan.
Baca Juga: Panik Anak Alami Kejang? Tenang, Inilah Panduan Pertolongan Pertama yang Mudah dan Efektif
Dokter akan memberikan panduan tentang apa yang harus dilakukan selama kejang.
Keracunan akibat zat atau obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab kejang pada bayi. Bayi mungkin secara tidak sengaja mengonsumsi zat beracun atau obat-obatan yang tidak sesuai.
Tindakan: Jika Moms mencurigai keracunan, segera hubungi pusat pengendalian racun atau layanan darurat.
Jangan mencoba memberikan obat penawar sendiri, kecuali jika diinstruksikan oleh tenaga medis.
Cobalah untuk tetap tenang. Kebanyakan kejang berhenti dengan sendirinya.
Pastikan bayi dalam posisi yang aman dan jauhkan benda-benda keras yang dapat melukainya.
Jangan mencoba memberikan makanan atau minuman kepada bayi selama kejang.
Catat berapa lama kejang berlangsung, karena informasi ini dapat membantu dokter dalam diagnosis.
Penting untuk diingat bahwa kejang pada bayi harus selalu dievaluasi oleh dokter.
Jika bayi mengalami kejang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan diagnosis yang tepat.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bagaimana Tumbuh Kembang Bayi Epilepsi? Simak Ulasannya Moms!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR