Nakita.id - Saat ibu menyusui stres, apakah bayi bisa merasakan?
Pertanyaan di atas mungkin banyak dipertanyakan oleh kaum ibu menyusui, terlebih yang rentan alami stres.
Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat sebanyak 77 persen orang, termasuk ibu menyusui, mengalami stres yang kemudian diikuti dengan munculnya gejala fisik, demikian menurut American Institute of Stress dari laman resmi Medela.
Pasalnya, ibu menyusui memiliki tanggung jawab yang tidak biasa sehingga mau tidak mau harus menyesuaikan dengan jadwal bayi yang baru lahir.
Mulai dari jadwal tidur, jadwal makan, jadwal melakukan aktivitas, dan berdampak pada tingkat stres yang meningkat pada ibu menyusui.
Moms harus tahu, ketika ibu menyusui stres, bayi tentu bisa sangat merasakan dampaknya baik secara fisik maupun psikis.
Berikut penjelasan lebih lengkapnya yang perlu Moms ketahui.
Ketika bayi menyusu, bayi biasanya mulai mengisap puting payudara untuk memberi sinyal pada jaringan payudara agar menghasilkan ASI yang berlimpah pada saluran susu.
Selain itu, bayi juga memberi sinyal pada hormon oksitosin untuk menstimulasi saluran susu agar melebar dan susu dapat mengalir deras.
Perlu diketahui, ibu menyusui yang stres dapat menghambat hormon oksitosin, sehingga saluran susu tidak dapat terbuka lebar.
Bahkan, stres dapat menghambat produksi ASI, sehingga bayi akan merasa kesulitan menyusu dari payudara.
Baca Juga: 7 Tips Pumping di Kantor Agar Bebas Stres dan ASI Melimpah, Yuk Simak!
Moms harus tahu, kortisol adalah hormon utama yang mengatur banyak perasaan seseorang.
Banyak studi membuktikan, ASI yang dihasilkan ibu menyusui yang stres kemungkinan mengandung kadar kortisol yang tinggi.
Semakin meningkat stres yang Moms alami, kadar hormon kortisol yang ada di dalam ASI juga ikut meningkat dan secara tidak sengaja bayi menyusu dari ASI tersebut.
Akibatnya, bayi kemungkinan besar mulai risih, kesal, dan ikut stres.
Moms harus ingat, ASI diproduksi berdasarkan kebutuhan bayi setiap waktu. Artinya, semakin banyak Moms menyusui atau memompa ASI, maka semakin banyak pula produksi ASI yang dihasilkan.
Untuk ibu menyusui yang bekerja biasanya akan merasa stres karena harus membagi waktu antara pekerjaan dan memompa ASI selagi jauh dari buah hatinya.
Sehingga, bisa jadi hal ini dapat memengaruhi produksi ASI ketika Moms sudah mulai masuk bekerja kembali.
Agar ibu menyusui tidak terlalu stres, penting untuk selalu melakukan kegiatan yang menenangkan ataupun yang benar-benar disenangi.
Moms juga bisa membuat jadwal menyusu atau memompa ASI setiap harinya secara konsisten agar tetap bisa menyediakan waktu untuk me-time selain menyusui bayi.
Jika perlu, Moms bisa meminta bantuan pasangan atau orangtua/mertua untuk membantu menyusui bayi selagi bekerja di luar.
Semoga artikel di atas benar-benar bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Bisa Dipicu Stres dan Cemas, Ini Tanda Payudara Kosong Saat Menyusui
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR