Nakita.id - Apakah berat badan ibu memengaruhi produksi ASI?
Tidak hanya saat hamil, Moms tentu juga harus menerapkan pola hidup sehat saat menyusui.
Pasalnya, pola hidup yang sehat tentu dapat berpengaruh pada produksi ASI yang dihasilkan untuk bayi.
Salah satu penerapan pola hidup sehat yang perlu dilakukan adalah menjaga berat badan.
Moms harus tahu, berat badan seorang ibu menyusui memang dapat memengaruhi produksi ASI.
Jika ibu menyusui kekurangan atau kelebihan berat badan dari yang direkomendasikan, ASI yang dihasilkan tentu tidak akan semaksimal dengan yang ideal.
Namun penting untuk diingat, berat badan bukanlah satu-satunya faktor yang dapat memengaruhi produksi ASI.
Melansir dari Verywell Family, berikut faktor-faktor yang dapat memengaruhi produksi ASI selain dari berat badan.
Selama masa menyusui, penting sekali bagi Moms untuk banyak beristirahat. Terlebih, selama minggu-minggu pertama setelah melahirkan.
Hal ini dikarenakan tubuh Moms telah terkuras untuk berupaya melahirkan bayi, ditambah harus menyusui secara eksklusif agar asupannya terpenuhi setiap hari.
Akibatnya, Moms menjadi sangat lelah dan kurang beristirahat cukup.
Baca Juga: Mengapa Mengalami Stres Berpengaruh Terhadap Produksi ASI? Mitos atau Fakta?
Moms bisa mempertimbangkan meminta pasangan atau anggota keluarga lain untuk membantu mengasuh bayi selama beristirahat.
Atau, mencuri-curi waktu untuk beristirahat selagi bayi tertidur.
Faktor lainnya yang juga dapat memengaruhi produksi ASI adalah stres.
Semakin sering stres yang Moms alami, maka semakin sedikit pula produksi ASI yang dihasilkan.
Hal ini tentu dapat menghambat aktivitas menyusui, bahkan bisa membuat bayi sering rewel.
Jika Moms merasa stres, Moms bisa tenangkan sejenak sambil menjauhkan diri dari kegiatan mengasuh. Minta tolonglah pada pasangan untuk menggantikan tugas pengasuhan.
Cara lainnya juga bisa dengan berjalan keluar selama beberapa menit atau berbicara dengan orang yang bisa dipercaya, seperti pasangan, untuk mengosongkan hal-hal negatif.
Meski Moms masih boleh minum kopi, sebisa mungkin minumlah dalam batas wajar atau tidak sama sekali.
Hal ini juga berlaku pada minuman berkafein lainnya seperti teh, cokelat, hingga soda.
Pasalnya, asupan kafein yang tinggi dapat membuat tubuh dehidrasi dan menurunkan produksi ASI untuk bayi.
Selain itu, ada beberapa studi menyebut bahwa kafein dapat masuk ke dalam bayi melalui ASI.
Baca Juga: Ibu Menyusui Wajib Simak! Daftar Jamu Tradisional untuk Melancarkan Produksi ASI
Sehingga, bayi bisa menjadi rewel dan sulit tidur dengan nyaman.
Moms harus tahu, merokok dapat menghambat pelepasan oksitosin dalam tubuh.
Oksitosin sendiri adalah hormon yang menstimulasi payudara untuk mengeluarkan ASI.
Selain itu, hindari merokok dekat bayi atau tidak merokok sama sekali, agar tidak menimbulkan masa kesehatan yang serius pada bayi.
Sementara itu, alkohol dapat menurunkan produksi ASI yang pada akibatnya dapat berdampak ke bayi yang merasa kekurangan asupan bergizi setiap harinya.
Apalagi, studi-studi membuktikan bahwa alkohol bisa masuk ke bayi melalui ASI dan dapat meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan.
Moms juga harus tahu, ada beberapa jenis kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan dapat menurunkan produksi ASI.
Mulai dari pil kontrasepsi, suntik kontrasepsi, IUD jenis hormonal, dan lain-lain.
Untuk itu, Moms perlu berkonsultasi dengan tenaga medis terkait jenis kontrasepsi yang aman selama masa menyusui.
Seperti IUD non hormonal, kondom, hingga diafragma.
Itu tadi faktor-faktor yang dapat menghambat produksi ASI selain dari berat badan ya, Moms.
Baca Juga: Ibu Menyusui Stres Apakah Memengaruhi Bayi? Simak Faktanya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR