Nakita.id - Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan langkah penting dalam perkembangan bayi.
Memperkenalkan makanan padat kepada bayi membutuhkan perencanaan yang baik dan pemilihan makanan yang tepat untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Salah satu makanan yang dapat menjadi pilihan yang baik untuk MPASI bayi adalah teri nasi.
Teri nasi, yang merupakan kombinasi dari nasi dan ikan teri, memiliki banyak manfaat kesehatan dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan bayi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat teri nasi untuk MPASI bayi.
Teri nasi merupakan sumber protein yang sangat baik untuk bayi.
Protein adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otot, tulang, dan jaringan tubuh lainnya.
Protein dalam teri nasi membantu dalam pembentukan jaringan baru dan memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
Ikan teri yang digunakan dalam teri nasi merupakan sumber asam lemak omega-3, seperti asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).
Asam lemak omega-3 sangat penting untuk perkembangan otak dan penglihatan bayi.
Konsumsi omega-3 pada masa MPASI dapat membantu meningkatkan kognisi, memori, dan fungsi saraf bayi.
Baca Juga: Resep Teri Nasi untuk MPASI Lengkap dengan Kandungan Gizinya
Zat besi adalah nutrisi yang sangat penting untuk bayi, terutama dalam tahap pertumbuhan cepat mereka. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lainnya.
Teri nasi mengandung zat besi yang cukup, yang membantu dalam produksi sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh.
Nasi sebagai salah satu komponen dalam teri nasi merupakan sumber kalsium dan fosfor yang baik.
Kalsium dan fosfor adalah mineral penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat pada bayi.
Kedua mineral ini bekerja sama untuk mendukung pembentukan tulang dan perkembangan gigi yang sehat.
Teri nasi mengandung sejumlah vitamin B, termasuk vitamin B12, B6, dan niacin.
Vitamin B sangat penting untuk metabolisme energi dan fungsi saraf yang sehat.
Vitamin B12, khususnya, penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi sistem saraf.
Tekstur teri nasi yang lembut dan halus membuatnya menjadi makanan yang mudah dikunyah oleh bayi yang baru memulai MPASI.
Konsistensi yang lembut ini memudahkan bayi dalam mengonsumsi makanan tanpa risiko tersedak atau kesulitan menelan.
Teri nasi memiliki rasa yang lezat dan menggiatkan selera makan bayi.
Baca Juga: Jangan Lupa Hidangkan Tumis Taoge Teri Nasi Ini Untuk Santapan Istimewa
Rasa gurih dari ikan teri dan kelezatan nasi membuatnya menjadi pilihan yang disukai banyak bayi.
Makanan yang enak dan menyenangkan bisa membantu meningkatkan asupan makanan bayi dan memperkuat kebiasaan makan yang sehat sejak dini.
Pastikan untuk membersihkan ikan teri dengan baik, terutama jika Moms menggunakan ikan teri yang masih utuh.
Hilangkan tulang dan bagian-bagian yang tidak diinginkan.
Rebus nasi dan ikan teri bersamaan hingga matang.
Pastikan untuk memasaknya hingga keduanya benar-benar lembut.
Setelah matang, hancurkan atau haluskan campuran nasi dan ikan teri menjadi tekstur yang sesuai untuk bayi yang sedang memulai MPASI.
Sajikan teri nasi dalam keadaan hangat kepada bayi.
Pastikan untuk memeriksa suhu makanan terlebih dahulu untuk menghindari risiko terbakar.
Teri nasi merupakan pilihan MPASI yang sehat dan bergizi untuk bayi.
Kandungan protein, asam lemak omega-3, zat besi, kalsium, fosfor, dan vitamin B membuatnya menjadi makanan yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Baca Juga: Tumis Kecipir Teri Nasi, Siapa yang Tahan Menolaknya? Yuk, Buat
Dengan memberikan teri nasi sebagai bagian dari diet MPASI bayi Moms, Moms membantu memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat.
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memperkenalkan makanan baru kepada bayi Moms, terutama jika ada riwayat alergi atau masalah kesehatan lainnya.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Jangan Panik! Bayi Diare Saat MPASI Bisa Diatasi dengan Cara Ini
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR