Kurva pertumbuhan WHO digunakan sebagai acuan untuk memantau pertumbuhan bayi.
Jika bayi menunjukkan penyimpangan dari kurva pertumbuhan yang normal, ini dapat menjadi indikasi stunting.
Penyimpangan ini dapat berupa pertumbuhan berat badan dan panjang yang lambat atau tidak sesuai dengan perkiraan usia bayi.
4. Gejala Klinikal
Beberapa gejala klinikal stunting yang dapat diperhatikan sejak bayi lahir meliputi:
- Tubuh yang Kurus atau Kurang Berisi: Bayi dengan stunting cenderung memiliki tubuh yang kurus dan kurang berisi, meskipun panjang tubuh mereka mungkin terlihat normal.
- Keterlambatan dalam Capaian Melek Fungsional: Bayi dengan stunting mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai milestone perkembangan seperti mengangkat kepala, berguling, atau duduk.
- Kurangnya Energi dan Aktivitas: Bayi yang mengalami stunting mungkin tampak lebih lesu atau kurang aktif dibandingkan dengan bayi lain seusianya.
5. Riwayat Kesehatan dan Nutrisi Moms
Faktor-faktor risiko seperti riwayat kehamilan yang buruk, kelahiran prematur, atau rendahnya asupan nutrisi ibu selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko stunting pada bayi.
Mengidentifikasi faktor-faktor risiko ini dapat membantu dalam pengenalan dini dan intervensi yang tepat.
Baca Juga: Bisakah Stunting Menurun ke Anak? Kenali Potensi dan Peran Orang Tua
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR