Nakita.id - Bulan Ramadan merupakan waktu di mana umat Muslim berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Bagi sebagian orang, terutama mereka yang menderita gangguan pencernaan seperti asam lambung, menjaga kesehatan pencernaan selama bulan puasa dapat menjadi tantangan.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah aman bagi penderita asam lambung untuk buka puasa terlambat.
Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi apakah tindakan ini aman dan apa yang harus diperhatikan.
Penderita asam lambung sering mengalami gejala seperti nyeri dada, rasa terbakar di dada (heartburn), mual, dan muntah.
Puasa, terutama jika diikuti dengan buka puasa yang berlebihan atau konsumsi makanan pedas dan berlemak, dapat memperburuk gejala asam lambung.
Buka puasa terlambat, yang berarti menunda waktu makan setelah matahari terbenam, sering dianggap sebagai cara untuk mengurangi risiko gejala asam lambung selama puasa.
Namun, keamanan tindakan ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu.
1. Konsultasikan dengan Dokter
Jika Anda menderita asam lambung atau gangguan pencernaan lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum membuat keputusan untuk buka puasa terlambat.
Dokter akan dapat memberikan saran yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Baca Juga: Dilakukan Sebagian Besar Orang Indonesia, Ini Bahaya Langsung Makan Saat Buka Puasa
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR