Nakita.id - Stunting, kondisi terhambatnya pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anak tersebut, tetapi juga dapat berdampak jangka panjang pada generasi yang akan datang.
Mari kita bahas lebih lanjut tentang bagaimana stunting mempengaruhi keturunan kelak dan mengapa penting untuk memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini, mengutip dari berbagai sumber.
Anak-anak yang lahir dari ibu yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting juga.
Kondisi gizi yang buruk selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau pertumbuhan yang terhambat.
Stunting pada masa anak-anak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular pada masa dewasa.
Bayi yang mengalami stunting memiliki kecenderungan untuk memiliki metabolisme yang terganggu dan sistem kekebalan tubuh yang lemah, meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit tersebut di kemudian hari.
Stunting dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan intelektual anak-anak, yang pada gilirannya dapat berdampak pada prestasi akademis mereka di masa depan.
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki kesulitan belajar dan beradaptasi di lingkungan pendidikan.
Stunting pada generasi saat ini juga dapat mempengaruhi generasi berikutnya.
Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi ibu atau ayah yang mengalami stunting juga.
Hal ini karena kondisi gizi yang buruk dapat memengaruhi kesehatan reproduksi dan perkembangan anak-anak mereka di masa depan.
Baca Juga: Mengatasi Stunting dari Lingkungan Sekitar dan Langkah yang Dilakukan
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR