Ini bisa berdampak negatif pada interaksi sosial anak dan hubungannya dengan orang lain di lingkungannya, termasuk teman sebayanya.
Selain itu, anak balita yang sering tantrum ternyata juga dapat mengganggu proses belajarnya di rumah maupun sekolah.
Biasanya mereka sulit berkonsentrasi pada pelajaran yang didapatkannya, sehingga bisa memengaruhi perkembangan akademis juga moralnya.
Bahaya sering tantrum pada anak balita berikutnya ini sangat pantang dilewatkan.
Apalagi, anak balita dengan kesehatan mental yang kurang baik dapat berdampak pada kesejahteraan hidupnya seiring usia.
Anak balita akan lebih sering mengalami kecemasan, depresi, gangguan perilaku, suasana hati kacau, dan lain-lain.
Terakhir, tantrum yang terlalu sering juga bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan antara anak dengan orangtua.
Apalagi, dengan anggota keluarga lainnya seperti saudara kandung, kakek, nenek, paman, atau bibi.
Hal ini bisa membuat suasana rumah menjadi tidak menyenangkan dan memengaruhi kesejahteraan seluruh anggota keluarga.
Apabila anak Moms sering tantrum akhir-akhir ini, jangan panik jika tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Moms bisa coba ikuti tips-tips efektif berikut ini.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR