Nakita.id - Kehamilan adalah masa yang penuh perubahan bagi tubuh wanita, dan penting untuk menjaga kesehatan serta keselamatan selama periode ini.
Olahraga dapat memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil, seperti meningkatkan energi, mengurangi stres, dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
Namun, tidak semua jenis olahraga aman dilakukan saat hamil. Berikut ini adalah panduan lengkap tentang olahraga yang sebaiknya dihindari ibu hamil untuk menjaga keamanan dan kesehatan ibu serta bayi.
Selama kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kenyamanan berolahraga.
Risiko cedera, dehidrasi, dan tekanan pada janin adalah beberapa alasan mengapa olahraga tertentu perlu dihindari.
Konsultasikan selalu dengan dokter atau ahli kebugaran yang berpengalaman dalam menangani kehamilan sebelum memulai atau melanjutkan rutinitas olahraga.
- Sepak Bola: Risiko tertabrak atau terjatuh sangat tinggi, yang dapat menyebabkan cedera serius pada ibu dan janin.
- Basket: Permainan cepat dengan banyak kontak fisik dan risiko jatuh.
- Hoki: Mirip dengan sepak bola dan basket, risiko kontak fisik yang keras sangat besar.
- Bersepeda Gunung: Jalanan yang tidak rata dan kecepatan tinggi meningkatkan risiko jatuh.
- Berkuda: Kontrol yang sulit dan risiko terjatuh dari kuda sangat tinggi.
- Ski dan Snowboarding: Risiko jatuh pada permukaan keras bisa berbahaya.
- Lari Jarak Jauh atau Marathon: Meskipun beberapa wanita tetap berlari selama kehamilan, jarak jauh atau marathon dapat menimbulkan tekanan berlebih pada tubuh.
- CrossFit dan Latihan HIIT (High-Intensity Interval Training): Latihan ini melibatkan gerakan eksplosif dan beban berat yang dapat menimbulkan risiko cedera.
- Yoga atau Pilates dengan Banyak Pose Terlentang: Setelah trimester pertama, berbaring terlentang bisa menekan vena cava dan mengurangi aliran darah ke janin.
- Beberapa Gerakan Angkat Beban: Latihan yang melibatkan posisi terlentang harus dimodifikasi atau dihindari.
- Risiko penyakit dekompresi dapat mempengaruhi bayi yang sedang berkembang. Tekanan bawah air juga bisa berbahaya bagi janin.
- Risiko terjatuh dari papan dan benturan dengan air dapat menyebabkan cedera.
Meskipun ada banyak olahraga yang perlu dihindari, masih banyak aktivitas fisik yang aman dan bermanfaat bagi ibu hamil:
- Mengurangi tekanan pada sendi dan membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular tanpa risiko cedera.
- Aktivitas ringan yang dapat dilakukan setiap hari dan membantu menjaga kebugaran.
- Fokus pada peregangan dan pernapasan, hindari pose yang tidak aman.
Baca Juga: Apa Penyebab Ibu Hamil Keputihan? Ini Penjelasannya dan Cara Pencegahan yang Tepat
- Membantu menjaga kekuatan otot dengan beban yang ringan dan pengawasan yang tepat.
- Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah rutinitas olahraga.
- Minum banyak air dan berolahraga di tempat yang sejuk.
- Gunakan pakaian yang mendukung perubahan tubuh dan memberikan kenyamanan.
- Jangan paksakan diri, jika merasa lelah atau tidak nyaman, istirahatlah.
Menjaga kesehatan dan keselamatan selama kehamilan adalah prioritas utama.
Menghindari olahraga berisiko tinggi dan memilih aktivitas fisik yang aman dapat membantu ibu hamil tetap bugar dan sehat.
Selalu konsultasikan dengan profesional medis dan dengarkan tubuh untuk memastikan bahwa Moms dan bayi tetap aman selama berolahraga.
Dengan panduan ini, diharapkan ibu hamil dapat menikmati kehamilan yang sehat dan aktif.
Semoga artikel di atas bermanfaat!
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ibu Hamil Apa Boleh Kerokan? Panduan Aman untuk Kesehatan Bumil dan Janin
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR