Nakita.id - Bermain adalah bagian penting dalam perkembangan anak usia dini.
Anak-anak prasekolah cenderung terlibat dalam permainan yang bersifat kooperatif.
Yang dimaksud adalah, mereka bermain dengan tema tertentu dan berinteraksi sesuai dengan peran yang ada dalam permainan tersebut.
Selain itu, mereka juga sering bermain secara paralel, yaitu berada dalam kelompok tetapi tetap bermain sendiri-sendiri tanpa banyak interaksi langsung.
Anak usia 2-3 tahun lebih sering bermain sendiri atau solitary play dibandingkan dengan anak prasekolah yang lebih besar.
Permainan Simbolis sebagai Puncak Bermain di Usia Prasekolah
Pada usia prasekolah, permainan pura-pura atau symbolic play menjadi aktivitas yang paling dominan.
Permainan ini mulai terlihat sejak usia 18 bulan, mencapai puncaknya di usia 4-5 tahun, lalu berangsur berkurang.
Contoh permainan simbolis antara lain berpura-pura berbicara di telepon mainan atau minum dari gelas mainan.
Dalam permainan ini, anak menggunakan benda sebagai representasi dari objek nyata, meskipun yang mereka ajak bicara atau minum hanyalah sesuatu yang imajiner.
Permainan semacam ini membantu mengembangkan kreativitas dan keterampilan sosial anak.
Baca Juga: Melatih Anak-anak Belajar Keuangan Melalui Board Game Untuk Siap Hadapi Masa Depan
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR