Dr. Hasiana Lumban Gaol, SpM, Dokter Subspesialis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals and Clinics, menambahkan, “Umumnya, gangguan penglihatan pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti kelahiran prematur, riwayat keluarga, riwayat kehamilan, trauma, dan nutrisi.
Akan tetapi, dengan kemajuan zaman dan perubahan gaya hidup, anak-anak juga rentan terhadap faktor risiko lain yang dapat mengancam kesehatan mata, seperti penggunaan gawai berlebih serta kurangnya paparan cahaya alami dan minimnya aktivitas di luar ruangan. Pemeriksaan dini rutin, termasuk evaluasi berkala per 6-12 bulan sekali pada anak usia sekolah, perlu dilaksanakan secara disiplin guna mengenali gangguan penglihatan sejak awal dan memberikan tata laksana yang sesuai."
Sebagai layanan kesehatan mata anak satu atap, komprehensivitas CESC JEC menawarkan penanganan gangguan penglihatan secara multidisiplin, antara lain:
- Terapi ambliopia: terapi oklusi (penutup mata) atau terapi atropin untuk menstimulasi mata malas,
- Perawatan strabismus/mata juling: latihan otot mata, terapi prisma, hingga operasi - jika diperlukan,
- Tindakan operatif: seperti operasi katarak kongenital, glaukoma kongenital, dan tumor mata anak,
- Terapi visual untuk anak dengan gangguan neurologis (Cortical Visual Impairment), dan,
- Rehabilitasi visual untuk anak dengan kebutaan atau penglihatan rendah (low vision).
Penanganan gangguan mata pada anak tentu tak bisa lepas dari keterlibatan orang-orang terdekat pasien. Dr. Hasiana melanjutkan, “Dukungan keluarga pada pasien anak sangat krusial, terutama pada kasus-kasus gangguan mata yang berat dan kronis. JEC CESC juga melengkapi layanan Psikologi bagi anak dan orang tua untuk membantu pasien anak-anak dengan gangguan penglihatan beradaptasi secara emosional dan sosial.”
Sejak beroperasi pada 2012, JEC CESC kini diperkuat enam dokter mata dengan berbagai subspesialisasi dan dua psikolog anak, serta telah menangani lebih dari 24 ribu pasien anak - dengan mayoritas kasus berupa gangguan refraksi, ambliopia, dan strabismus.
“Melalui peningkatan kualitas layanan di JEC Children’s Eye & Strabismus Center, kami berharap semakin banyak anak di Indonesia yang mendapatkan deteksi dan penanganan gangguan penglihatan secara tepat sejak dini. Kesehatan mata bukan hanya soal melihat, tetapi juga berkaitan erat dengan proses belajar, tumbuh kembang, dan kualitas hidup anak secara keseluruhan,” tutup dr. Gusti.
Baca Juga: 9 Manfaat Minum Air Rebusan Kulit Wortel Selain untuk Kesehatan Mata
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR