- Kadar alfa-fetoprotein tinggi pada trimester kedua yang penyebabnya tidak diketahui.
- Adanya penyakit atau infeksi yang tidak diobati (misalnya infeksi saluran kemih).
- Adanya kelainan pada rahim atau leher rahim.
- Ketuban pecah sebelum waktunya karena trauma atau aktivitas fisik yang berlebihan.
- Plasenta previa.
- Preeklamsia.
- Ada riwayat diabetes melitus atau dibetes gestasional (diabetes yang terjadi pada masa kehamilan)
- Ada riwayat penyakit jantung, hipertensi.
- Ras tertentu, yakni bangsa Afrika dan bangsa Amerika berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur.
BACA JUGA : Cegah Kelahiran Prematur, Moms Perlu Perhatikan Asupan Makanan
Faktor bayi
- Bayi dengan kelainan bawaan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Yoan A.D. Nayoan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR