Nakita.id - Moms, normalnya janin berada dalam rahim ibu selama 37-41 minggu.
Kelahiran sebelum 37 minggu dikategorikan sebagai kelahiran prematur.
Secara teori batas minimal usia kehamilan bayi yang masih dapat diupayakan untuk dipertahankan hidupnya adalah 24-25 minggu, dengan tingkat kematian sekitar 20% untuk 24 minggu dan 65% untuk usia 25 minggu, dan berat badan minimal 500 gram.
Sedangkan di Indonesia batas usia kehamilan bayi yang dapat dipertahankan hidup dengan tingkat kualitas perkembangan yang cukup baik adalah usia 27 minggu dan dengan berat badan minimal 700 gram.
BACA JUGA : Bayi Ibu Lahir Prematur? Berikut Gangguan yang Bisa Terjadi Padanya
Faktor Ibu dan bayi
Nah, namun Moms harus tahu beberapa faktor risiko yang menyebabkan bayi lahir prematur antara lain:
Faktor ibu
- Kehamilan usia muda (usia ibu kurang dari 18 tahun) atau justru terlalu tua (usia ibu lebih dari 40 tahun).
- Pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur.
- Golongan sosial-ekonomi rendah sehingga kurang gizi selama kehamilan.
- Penyalahgunaan obat.
- Ada riwayat persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya.
- Kadar alfa-fetoprotein tinggi pada trimester kedua yang penyebabnya tidak diketahui.
- Adanya penyakit atau infeksi yang tidak diobati (misalnya infeksi saluran kemih).
- Adanya kelainan pada rahim atau leher rahim.
- Ketuban pecah sebelum waktunya karena trauma atau aktivitas fisik yang berlebihan.
- Plasenta previa.
- Preeklamsia.
- Ada riwayat diabetes melitus atau dibetes gestasional (diabetes yang terjadi pada masa kehamilan)
- Ada riwayat penyakit jantung, hipertensi.
- Ras tertentu, yakni bangsa Afrika dan bangsa Amerika berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur.
BACA JUGA : Cegah Kelahiran Prematur, Moms Perlu Perhatikan Asupan Makanan
Faktor bayi
- Bayi dengan kelainan bawaan.
- Bayi kembar.
- Gawat janin.
- Infeksi.
- Janin dengan pertumbuhan sangat lambat.
BACA JUGA : Ternyata, Dads... Kadar Stres dari Bayi Prematur Lebih Tinggi daripada Moms! Ini Penyebabnya...
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Yoan A.D. Nayoan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR