Tabloid-Nakita.com - Uhuk uhuk si kecil batuk. Ya batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh saat ada benda atau zat asing yang masuk tanpa permisi. Daripada mengancam kesehatan atau mengganggu, tubuh pun mengeluarkannya Berikut beberapa penyebab umum bantuk pada bayi ini:
Penyebab #1 Flu biasa.
Saat si kecil terkena flu, biasanya diikuti dengan batuk dan bersin dengan hidung yang meler atau tersumbat, mata berair, hilangnya nafsu makan, dan mungkin demam ringan.
Penyebab #2 Respiratory Syncytial Virus
Atau lebih dikenal dengan istilah Infeksi Virus Sinsisial Pernapasan (infeksi RSV). Infeksi ini paling umum ditemukan dikalangan bayi dan balita, namun infeksi ini juga bisa menyerang anak di segala umum. Simtom infeksi RSV mirip seperti gejala flu biasa tapi dengan ditambahkan batuk yang parah dan sesak napas.
Infeksi RSV banyak terjadi diantara bulan November hingga pertengahan Maret. Meski kadang infeksi ini tidak terlalu mengganggu seperti flu, tapi infeksi RSV bisa memicu terjadinya penyakit pernapasan yang lebih parah, seperti bronchiolitis (peradangan pada saluran pernapasan kecil) dan pneumonia (peradangan paru-paru). Terutama pada bayi yang berusia kurang dari 1 tahun.
Penyebab #3 Croup atau Krup
Krup merupakan infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus pada saluran napas bagian atas. Tanda-tandanya: batuk ‘menyalak’ seperti suara gonggongan anjing dan biasanya menjadi lebih parah saat malam hari.
Krup juga timbulkan gejala seperti stridor, yaitu bunyi napas kasar dengan nada tinggi saat menarik napas.
Meski bunyi batuknya nampak menggerikan, tapi hampir semua kasus infeksi ini tidak timbulkan masalah serius dan bisa diobati di rumah. Tapi untuk mendapatkan perawatan terbaik, tidak ada salahnya untuk mendiskusikan kondisi si kecil pada dokter.
Penyebab #4 Alergi, asma, dan iritasi lingkungan.
Anak yang memiliki alergi tertentu, seperti bulu kucing atau debu, biasanya seperti menderita flu yang tak kunjung sembuh. Alergi bisa sebabkan hidung tersumbat dan meler dengan lendir bening, dan batuk konstan akibat postnasal drip (akumulasi lendir yang mengalir dari belakang sinus ke tenggorokan).
Anak dengan penyakit asma cenderung sering batuk juga, terutama pada malam hari. Asma akan sebabkan mengi (bengek) dan kesulitan bernapasan.
Jika si kecil mulai batuk usai berlarian (sebab olahraga bisa picu asma), berarti itu bisa jadi petunjuk lain kalau asma lah yang jadi biang keroknya. Paparan udara dingin juga bisa memicu batuk pada anak dengan penyakit asma.
Kemungkinan lain adalah iritasi lingkungan, seperti asap rokok atau polusi, bisa sebabkan si kecil batuk. Tentu saja, untuk masalah ini Anda bisa mengidentifikasi dan mengeliminasi penyebab masalahnya segera.
Penyebab #5 Pneumonia atau bronkitis.
Kebanyakan kasus pneumonia (infeksi paru-paru), dimulai sebagai flu terlebih dulu. Apabila anak Anda menderita flu yang makin lama malah bertambah buruk, dengan batuk yang terus-menerus, mengalami kesulitan bernapas, demam, nyeri pada tubuh, dan meriang, segeralah ke dokter.
Bronkitis merupakan hasil dari terjadinya infeksi pada bronkus (saluran yang membawa udara ke paru-paru), biasanya setelah terjadinya flu. Hal ini bisa sebabkan batuk yang mengganggu selama beberapa minggu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR