Nakita.id - Saat Si Kecil sudah mulai diberi makanan padat, tandanya Moms perlu memerhatikan kecukupan nutrisinya.
Bila perlu, Moms juga harus mulai mempersiapkan suplemen untuk bayi.
Sebagian besar bayi mulai dengan jumlah yang sangat kecil pada usia 6 bulan, perlahan-lahan mereka membutuhkan porsi yang lebih banyak.
BACA JUGA: Sebelum Memberinya MPASI, Cek Makanan Bernutrisi Sempurna Ini!
Kemudian, sekitar usia 9 hingga 11 bulan, mungkin saja Si Kecil mulai mengalami penurunan mengonsumsi ASI atau susu formula, sebab lebih banyak nutrisi dan kalori berasal dari makanan padat.
Karena kebutuhan makanan mereka yang berubah selama masa ini, sangat penting untuk tumbuh kembangnya.
Tapi, untuk sebagian anak, ini berarti mengisi kesenjangan nutrisi dengan suplemen yang dipilih dengan cermat.
BACA JUGA: Yuk Kenali Kepribadian Anak Sejak Bayi dengan Cara Mudah Ini!
Misalnya saja saat Si Kecil punya intoleransi atau sensitivitas terhadap makanan yang kaya akan nutrisi penting, zat besi, flour.
Jika demikian, Si Kecil perlu diberikan tambahan nutrisi dari sumplemen.
Tapi tetap, sesuai dengan anjuran dokter ya Moms.
Berikut beberapa sumplemen nutrisi yang bisa dikonsumsi bayi menurut Academy of Nutritient and Dietetics.
Baca Juga: Di Rumah Aja Ala Tya Ariestya: Dampingi Kalundra Main Ayunan, Ternyata Ada Manfaatnya Loh!
Zat Besi
Saat bayi dilahirkan, ia menyimpan zat besi yang bertahan selama 4 hingga 6 bulan.
The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa bayi yang secara eksklusif atau sebagian besar diberi ASI, bisa diberikan suplemen zat besi mulai usia 4 bulan.
Bicarakan dengan dokter anak Moms tentang berapa lama untuk melanjutkan suplemen zat besi.
BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Wajah Gogon Bengkak dan Sempat Curhat Pasrah Jika Nyawanya Diambil
Terutama ketika Si Kecil sudah mulai makan makanan padat yang mengandung zat besi.
Susu formula umumnya diperkaya zat besi, sehingga bayi yang diberi susu formula jarang membutuhkan suplemen zat besi.
Sedangkan bayi yang lahir prematur atau dengan berat lahir rendah mungkin telah mengurangi simpanan zat besi.
BACA JUGA: Catat, 10 Gejala Kerusakan Kuku Ini Gambarkan Kondisi Kesehatan Kita!
Jika demikian, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi sampai Si Kecil berusia setidaknya 6 hingga 12 bulan.
Ini mungkin diperlukan bahkan untuk beberapa bayi yang diberi susu formula.
Saat bayi mulai makan lebih banyak makanan padat, Moms bisa menyajikan mereka makanan kaya zat besi seperti sereal yang diperkaya dengan zat besi.
BACA JUGA: Fakta Hebat Manfaat Jalan Kaki Ini Bikin Kita Nggak Sabar Untuk Mulai!
Misalnya daging atau kacang, setidaknya dua kali sehari akan membantu mereka memenuhi kebutuhan zat besinya.
Tapi, jika Si Kecil berusia lebih dari 6 bulan, diberi ASI dan tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi.
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan nabati, kombinasikan makanan padat kaya zat besi dengan makanan kaya vitamin C dalam satu kali makan.
Misalnya, pasangkan bubur kacang dan bubur nasi atau makanan ringan dengan saus tomat, buah atau pure buah.
Baca Juga: Penasaran Apakah Listrik di Rumah yang Digratiskan atau Disubsidi Pemerintah? Begini Cara Ceknya
Vitamin D
Vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan pencegahan penyakit kronis.
Karena tingkat rendah vitamin D sangat umum, American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan semua bayi yang diberi ASI (apakah ASI atau sebagian diberi ASI), dan bayi yang diberi susu formula yang minum kurang dari 32 ons susu formula per hari, harus minum suplemen dimulai dalam beberapa hari setelah lahir.
BACA JUGA: Ini 8 Tanda Jika Orangtua Sukses Jadi Panutan yang Baik Untuk Anak
Saat memulai makanan padat, Moms bisa mencampur tetes vitamin D dalam pure dan menambahkannya ke susu formula atau air.
Fluor
Sebelum Moms menentukan apakah Si Kecil memerlukan fluoride, yang penting untuk pencegahan gigi berlubang, Moms perlu mengetahui kadar fluoride dalam pasokan.
BACA JUGA: Yakin Kalau Si Kecil Sudah Siap Masuk TK? Kenali dengan Baik, Moms
Suplemen fluoride hanya tersedia dengan resep dokter, jadi diskusikan hal ini dengan dokter.
Vitamin B12
Vitamin B12, yang mencegah anemia dan mendukung fungsi neurologis yang sehat, ditemukan dalam produk hewani seperti daging, ikan, telur dan susu, dan tidak menjadi perhatian bagi kebanyakan anak.
BACA JUGA: Sebesar Telur, Rahim Tak Hanya Jadi Rumah Bagi Janin, Tapi Juga Tempat ini! Moms Pasti Tak Tahu
Namun, jika Moms berencana untuk memperkenalkan hanya makanan nabati ke dalam asupan makan Si Kecil, suplemen B12 mungkin diperlukan.
Bayi yang diberi susu formula dapat memperoleh vitamin B12 dari formula berlabel khusus, yang paling sering berbasis kedelai.
Seorang ibu vegan yang secara eksklusif menyusui harus yakin untuk mengkonsumsi vitamin B12 yang cukup.
BACA JUGA: Cegah Sebelum Terjadi! Ini 8 Hal Sederhana Menghindari Kanker Ovarium
Baik melalui makanan yang diperkaya maupun suplemen untuk menyediakan cukup B12 kepada Si Kecil melalui ASI.
Vitamin B12 biasanya termasuk dalam kebanyakan tetes vitamin bayi over-the-counter dan banyak sereal siap saji pengganti susu.
Moms, perlu dicatat, sebelum memberikan suplemen pada Si Kecil, selalu konsultasikan dengan dokter.
Tidak semua bayi secara otomatis membutuhkan suplemen saat memulai makanan padat.
Pastikan untuk memperkenalkan Si Kecil ke berbagai makanan untuk mengembangkan kemampuan makannya sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Selain itu, membiarkan Si Kecil mengonsumsi beragam makanan sejak kecil akan membuatnya tumbuh menjadi anak yang tidak pilih-pilih makanan lho Moms.
Baca Juga: Langkah Nyata Baby HUKI Mendukung Pencegahan Penyebaran Covid-19
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | eat right |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR