Nakita.id - Moms, tak terasa bulan suci Ramadhan akan segera tiba.
Bagi kita yang menjalankan, tentu ini menjadi momen yang spesial.
Namun banyak ibu hamil yang ragu untuk menjalankan ibadah puasa secara penuh karena mengkhawatirkan dampak untuk calon buah hati.
BACA JUGA: Mencegah Bau Mulut Cukup Dengan Rutin Melakukan 3 Kebiasaan Ini!
Padahal, beberapa penelitian menunjukkan, puasa justru dapat memberikan dampak positif bagi ibu hamil selama ibu dalam kondisi sehat serta pola makan diatur dengan baik dan asupan nutrisi tetap terjaga dengan seimbang.
Lantas apakah ibu hamil harus berpuasa?
Hukum Islam memberikan izin bagi perempuan hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa Ramadhan jika dia takut bahwa itu akan membahayakan kesehatannya atau kesehatan bayinya.
BACA JUGA: Wajib Ajarkan Si Kecil Sopan Santun, Ini 16 Hal yang Perlu Ia Ingat
Puasa Ramadhan dapat diganti di lain waktu, atau jika ini tidak mungkin, seorang perempuan bisa membayar 'fidyah 'dengan menyediakan makanan untuk seseorang yang tidak mampu.
Namun, beberapa perempuan Muslim yang hamil memutuskan untuk berpuasa selama Ramadhan.
Meskipun sebaiknya puasa harus didiskusikan dengan bidan atau dokter sehingga seseorang dapat melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengidentifikasi setiap komplikasi potensial yang mungkin dihadapi ketika berpuasa.
BACA JUGA: Jangan Disepelekan! Ini Gejala dan Tanda Hipotiroidisme Saat Hamil.
Apakah aman berpuasa selama kehamilan?
Penelitian masih berlangsung dan meskipun bukti belum jelas, banyak ahli percaya itu bukan ide yang baik untuk berpuasa selama kehamilan.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa perempuan hamil yang berpuasa selama Ramadan mungkin memiliki plasenta dan / atau bayi yang lebih kecil dengan berat lahir sedikit lebih rendah, dibandingkan dengan perempuan yang tidak berpuasa.
BACA JUGA: Yuk Mencegah Hipertiroidisme Saat Hamil Dengan Mengonsumi Olahan Ini!
Puasa juga dapat meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika Ramadhan jatuh selama musim panas, dan ini dapat mempengaruhi cara kerja ginjal dan jumlah cairan di sekitar janin.
Namun, penelitian lain belum menemukan perbedaan antara bayi yang lahir dari ibu yang berpuasa dan yang tidak berpuasa selama Ramadhan.
BACA JUGA: Jangan Mengonsumsi 6 Makanan Ini, Akibatnya Selulit Enggan Hilang!
Dampak puasa selama kehamilan mungkin tergantung pada kesehatan ibu secara keseluruhan, tahap kehamilan dan waktu Ramadan terjadi.
Jika Moms mempertimbangkan untuk berpuasa, pastikan Moms memberitahu bidan atau dokter kandungan sehingga mereka dapat memberi saran dan melakukan pemeriksaan kesehatan yang diperlukan.
Perlu diingat, jika Moms berpuasa, mungkin bisa dipertimbangkan untuk melakukannya beberapa hari atau tidak dalam satu bulan penuh.
BACA JUGA: Inneke Koesherawati Tetap Tegar Jalani Dua Kali Ramadhan Tanpa Suami
Misalnya berpuasa pada akhir pekan untuk mencoba dan membuatnya sedikit lebih mudah dalam menjalankannya.
Selain itu, perhatikan jika Moms mengalami dehidrasi, ditandai dengan urin yang berwarna gelap.
Gejala lain mungkin termasuk pusing, sakit kepala, kelelahan, mulut kering dan jarang mengeluarkan air kencing (kurang dari tiga atau empat kali sehari).
BACA JUGA: 6 Tanda Awal Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan, Cek Segera!
Jika merasa pusing, lemas, lemah, bingung atau lelah selama berpuasa, bahkan setelah beristirahat, maka harus berbuka puasa dengan minuman manis.
Tujuannya untuk menggantikan gula dan cairan yang hilang, dan snack asin, untuk menggantikan garam yang hilang, atau oral larutan rehidrasi dan hubungi dokter.
Untuk mencoba mengurangi risiko dehidrasi, tetap tenang di tempat teduh, jangan terlalu memaksakan diri, dan cobalah minum banyak cairan setelah membatalkan puasa dan di waktu sahur.
Ingat bahwa selama kehamilan, jumlah cairan yang Moms butuhkan dapat meningkat dengan tambahan satu atau dua gelas sehari.
Selain minum banyak cairan, termasuk makanan yang memiliki kandungan air yang tinggi seperti buah-buahan, sayuran, sup, semur dan bubur dalam makanan sahur dan saat berbuka agar membantu tetap terhidrasi.
BACA JUGA: Cegah Sebelum Terjadi! Ini 8 Hal Sederhana Menghindari Kanker Ovarium
Ini juga merupakan ide yang baik untuk menghindari terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, terutama yang pertama di pagi hari, karena ini dapat membuat Moms merasa lebih haus.
Pastikan Moms masih mengonsumsi suplemen (asam folat dan vitamin D) dan makan diet seimbang yang sehat selama bulan Ramadhan sehingga Moms mendapatkan semua nutrisi yang Moms dan bayi perlukan.
BACA JUGA: Hari Keluarga Internasional, Psikolog Ungkap Rahasia Rumah Tangga Rukun dan Langgeng!
Juga, cobalah makan makanan yang melepaskan energi secara perlahan (makanan indeks glikemik rendah) seperti pasta gandum, roti gandum, gandum dan sereal berbasis bekatul, kacang-kacangan dan kacang yang tidak diasinkan, terutama di saat sahur.
Jika Moms memutuskan untuk berpuasa selama Ramadhan dan kemudian mulai merasa tidak enak badan, penting untuk menghubungi bidan atau dokter sesegera mungkin dan mempertimbangkan untuk membatalkan puasa.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR