Perkembangan Janin:
Janin di kehamilan minggu ke-30 kelihatan makin montok. Ukuran tubuh dan kepalanya makin proporsional. Kini panjangnya mencapai 29 cm bila diukur dari puncak kepala hingga bokong. Secara keseluruhan, panjang janin sekitar 42 cm. Sementara beratnya 1,8 kg.
Organ-organ pengindra janin di kehamilan minggu ke-30 sudah dapat menerima rangsangan dan mengolahnya menjadi informasi yang bisa diolah otak. Dengan kata lain, secara umum janin sudah bisa melihat, mendengar, merasakan, menyentuh dan membaui.
Rambut terus bertambah lebat dan panjang. Pola pertumbuhan rambut dan tingkat kelebatannya sesuai gen yang diturunkan kedua orangtuanya. Alis dan bulu mata juga terus memanjang dan tumbuh banyak.
Pupil mata sudah berfungsi. Jika cahaya yang diterima menyilaukan, secara refleks pupil mengecil. Sebaliknya bila gelap, pupil membesar. Ini yang disebut refleks pupilari.
Sementara, organ-organ dalam juga semakin matang. Kuku-kuku jari kaki janin sudah tumbuh lengkap memenuhi ujung jari-jari janin di kehamilan minggu ke-30.
Kemampuan Janin:
Janin masih sering tidur. Saat tidur aktif (Rapid Eyes Movement), dia menunjukkan berbagai aktivitas yaitu ketika bola mata bergerak, anggota tubuh pun bergerak dan detak jantung lebih cepat.
Janin di kehamilan minggu ke-30juga makin banyak bernapas, tentu saja masih meminum air ketuban yang membantu memperkuat dan mengembangkan paru-parunya. Gerakan bernapas membantu perkembangan paru-paru dan menyiapkan otot-otot dada untuk mengambil napas pertama kalinya begitu lahir nanti.
Kemampuan lain, janin dapat mengeluarkan urine dari kandung kemihnya.
Letak Janin:
Umumnya di minggu ini Janin di kehamilan minggu ke-30 mulai memutar kepalanya ke bagian bawah rahim sebagai upaya persiapan menjelang kelahiran.
Perubahan Pada Calon Ibu:
Bila diukur jarak puncak rahim dari simfisis pubis sekitar 32 cm. Jika diukur dari pusar, puncak rahim kini hampir 12 cm. Karena pertambahan ukurannya inilah, rahim menjadi makin sempit.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR