Nakita.id - Nutrisi pada kehamilan sangat erat hubungannya dengan kenaikan/penurunan berat badan ibu.
Berat badan ibu hamil berpengaruh pada kesehatan ibu selama kehamilan dan persalinan serta pada tumbuh kembang janin di dalam rahim.
Ibu hamil dengan pertambahan berat badan kurang dari anjuran kemungkinan dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah atau lahir prematur.
Berat badan lahir rendah yang disebabkan oleh kekurangan energi dan protein pada kehamilan akan berpengaruh pada pertumbuhan anak termasuk kecerdasannya di kemudian hari.
Sedangkan dampak pada ibunya dapat berisiko tinggi saat melahirkan.
Pertambahan berat badan ibu hamil yang tidak terkontrol akan memberikan masalah pula, antara lain, pemantauan janin secara akurat pada prapersalinan menjadi sulit dilakukan.
Peregangan otot-otot tubuh ibu dapat memberikan keluhan sakit punggung, tungkai kaki, dan pelebaran pembuluh darah.
Biasanya ibu hamil yang kelebihan berat badan dikarenakan mengonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak terlalu banyak.
Sehingga, asupan bahan makanan sumber protein menjadi kurang.
Hal ini dapat mencetuskan keadaan yang disebut preeklamsia (keracunan kehamilan).
Ini merupakan penyulit pada saat kehamilan maupun persalinan.
Pemantauan berat badan pada ibu hamil dapat dinilai dari keadaan status gizi ibu sebelum kehamilan.
Ini dapat diperoleh dari perhitungan indeks masa tubuh (IMT)/Body Mass Index (BMI) sebelum kehamilan.
Perhitungan IMT ini menggunakan rumus: Berat Badan (BB): Tinggi Badan (TB)².
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
KOMENTAR