Nakita.id - Swafoto atau lebih dikenal dengan istilah selfie sudah menjadi hal lumrah yang banyak dilakukan.
Tak hanya di suatu momen tertentu, tapi selfie bisa dilakukan hampir di setiap waktu tanpa batas.
Tak lengkap rasanya kalau tak selfie.
Selain itu, hasil foto dari selfie pun sering kali dibagikan kepada khalayak di media sosial, sehingga orang lain pun bisa mengetahui hasil selfie kita.
Kegiatan tersebut bukan lagi menjadi hal yang aneh, tapi menurut sebuah studi dari para peneliti di India dan Inggris, mereka menemukan enam faktor motivasi untuk mengambil dan menggunggah foto selfie.
BACA JUGA: Ini Penyebab dan Cara Atasi Puting Lecet Seperti yang Dialami Franda
Dikutip dari laman cleveandclinic.org, enam faktor tersebut ialah mencari perhatian, ingin meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan mood, menyimpan hasil selfie dalam memori lain, menyesuaikan lingkungan, dan bersikap kompetitif secara sosial.
Tak hanya itu, para peneliti mengembangkan skala untuk mengukur selfie yang obsesif yang oleh beberapa peneliti disebut 'selfietis'.
Seseorang yang memiliki nilai selfietis yang tinggi dinyatakan menderita kurang kepercayaan diri dan mencoba menyesuaikan diri dengan orang-orang di sekitar mereka.
Lalu, yang lebih penting adalah seseorang dengan nilai selfietis yang tinggi dapat mengindikasikan risiko untuk perilaku adiktif lainnya.
BACA JUGA: Hamil 7 Bulan, Mytha Lestari Berpergian Menggunakan Pesawat, Amankah?
Menurut American Psychiatric Association, selfietis bukanlah gangguan mental, tapi merupakan sebuah konsekuensi psikologis yang berhubungan dengan teknologi.
Menurut psikolog klinis Scott Bea, PsyD. menunjukkan jika seseorang yang sering mengunggah selfie di media sosial tujuannya adalah untuk meningkatkan suasana hati mereka.
"Dengan mengambil foto narsis dan mengunggahnya, orang-orang mencoba untuk memperlakukan otak mereka dan menstimulasi kimia positif," kata Dr. Bea.
Bea pun menambahkan, jika dalam selfie yang diunggah di media sosial dapat memunculkan perbandingan sosial atau bahkan parahnya bisa memicu rasa iri.
BACA JUGA: Benarkah Yoga Efektif untuk Menurukan Berat Badan? Ini Penjelasannya!
"Ketika melihat orang lain memiliki kehidupan hebat, adapula orang yang ingin terlihat punya kehidupan hebat juga. Jadi dia akan mengunggah momen terbaik atau foto terbaiknya di internet," tambah Bea.
Apabila hal itu terus-terusan terjadi, maka efeknya bisa membuat diri kita selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah dimiliki.
Untuk itu, Moms harus sebisa mungkin mengurangi selfie dan membagikan hasil foto selfie di media sosial.
"Jauhkan diri kita dengan ponsel untuk jangka waktu tertentu, cobalah untuk tidak mengaksesnya," ujar Dr. Bea.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | cleveandclinic.org |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR