Seiring dengan matangnya usia, anak juga mulai belajar identifikasi peran. Saat orangtuanya bekerja, anak bisa belajar peran, bagaimana papanya bekerja sebagai montir, pilot, pengajar, dan sebagainya. Untuk itu, tidak ada salahnya bila orangtua mengenalkan berbagai macam profesi pada anak, sekaligus menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki, serta bagaimana mencapainya.
Tak kalah penting, pastikan orangtua memahami gaya belajar anak, dengan begitu kita bisa tahu, bagaimana sebuah stimulasi dapat diserap secara maksimal. Ada anak yang gaya belajarnya lewat mendengar (auditori), lewat penjelasan, rekaman audio, dan lainnya. Ada juga yang gaya belajarnya lewat melihat (visual) melalui gambar, lewat video, dan lainnya, serta ada yang lewat gerak (kinestetik). Setelah tahu gaya belajarnya, pastikan orangtua dapat mengatur waktu belajar yang rutin dan tepat, sehingga ia terbiasa menjadi manusia pembelajar. “Berikan waktu, atensi (perhatian), dan apresiasi (ganjaran) sehingga anak lebih bersemangat dalam belajar.”
Dengan manusia pembelajar anak akan lebih mudah mencapai cita-citanya. Semua itu butuh orangtua yang sangat besar. “Dukungan orangtua sangat penting dalam menjembatani kondisi hari ini dengan mimpi anak di masa depan,” tutur Ratih menutup materi.
Siapkan Dana Pendidikan Terproteksi Sejak Dini
Pada kesempatan yang sama, Didin Komara, Head of Product Marketing Allianz, mengatakan, mewujudkan mimpi anak, apa pun mimpinya, entah menjadi dokter, arsitek, ilmuwan, desainer, pengusaha, atau apa pun tidak hanya diucapkan dengan kata, tapi benar-benar diwujudkan lewat berbagai langkah. Salah satunya menyiapkan dana sehingga anak dapat mengenyam pendidikan tinggi.
Mengapa pendidikan tinggi? Ini karena survey Survey Nielsen Global Survey of Education Aspiration, September 2013 menyebutkan, “Pendidikan tinggi identik dengan pekerjaan yang bagus. Artinya, semakin tinggi pendidikan, semakin besar pula pendapatannya.” Masih dalam survey yang sama, “Pendidikan yang tinggi berkorelasi positif dengan pendapatan yang besar (90%).”
Sayangnya, pendidikan tinggi identik dengan biaya yang tinggi. Apalagi, biaya sekolah dari tahun ke tahun selalu naik. “Hasil riset sebuah financial planner di Jakarta memaparkan, dari 40 sekolah di Jabodetabek, kenaikan uang pangkal SD pada 2009 hingga 2013 antara 5% - 50% (2013).
Untuk itu, orangtua perlu menyiapkan dana pendidikan jauh-jauh hari, sehingga anak dapat mengenyam pendidikan tinggi lalu dapat mencapai cita-citanya. “Perhatikan jangka waktu usia anak serta jenjang pendidikan yang akan digapai, sehingga orangtua bisa mempersiapkan dananya dengan tepat. Bila tahun ini uang pangkal anak masuk universitas bertaraf internasional 140 juta, maka 16 tahun mendatang, biayanya dapat membengkak hingga 643 juta.”
Selain biaya yang tinggi, hal penting lain yang jangan dilupakan untuk mempersiapkan agar anak sukses kelak adalah risiko kehidupan yang mungkin dialami orangtua. Kita tidak tahu risiko yang mungkin dialami kepala keluarga dalam kehidupan, sehingga sumber penghasilan terganggu. “Entah sakit kritis, cacat tetap, atau bahkan meninggal dunia. Kondisi itu dapat membuyarkan harapan anak meraih cita-citanya.” Ingat, sebuah riset menunjukkan, 5 dari 10 orang rentan terkena penyakit kritis di usia produktif, serta 85% keluarga bangkrut untuk pembiayaan pengobatan penyakit kritis. Hal lain yang perlu disorot, adanya perencanaan dana pendidikan yang tidak efisien.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan Asuransi Unit Link untuk perencanaan keuangan dana pendidikan anak. Bila risiko kehidupan menimpa seperti cacat atau meninggal dunia, maka asuransi dapat memberikan santunan bahkan membebaskan biaya premi, sehingga dana pendidikan tetap terjaga sampai jangka waktu yang ditentukan.
Asuransi Unit Link juga sangat efisien karena pemegang polis bisa bebas memilih masa bayar dan jumlah premi, adanya fasilitas autodebet, serta penarikan dana investasi yang fleksibel, yaitu bisa ditarik sesuai usia masuk sekolah / universitas.
Risiko inflasi biaya pendidikan juga dapat diminimalkan karena adanya pengembangan investasi sesuai target Return.
Setelah pemateri kedua, sesi tanya jawab pun dimulai. Setelah itu, acara bagi-bagi hadiah dengan menjawab pertanyaan, baik mengenai Allianz maupun tentang tabloid nakita. Juga doorprize yang sangat ditunggu-tunggu. Tidak lupa, ada juga penghargaan kepada dua peserta dengan twit terbaik selama acara. Selain seru, acara ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan orangtua tentang menjembatani mimpi-mimpi anak di masa depan. Sampai jumpa di kota berikutnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR