Nakita.id - Pernah merasa setengah sadar saat tidur, tapi tak bisa bergerak sedikitpun seolah diikat atau dipegangi?
Tidak sedikit yang menganggap hal ini identik dengan mistis atau biasa disebut 'ketindihan'.
Namun Moms ternyata, hal tersebut hanyalah mitos belaka.
Hal ini bisa disebut kejadian alami dan bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.
BACA JUGA: Hati-Hati, Gangguan Tidur Bisa Memicu Bunuh Diri.
Kondisi tersebut disebut sleep paralysis, gejala ini juga sering dikatakan dengan kelumpuhan tidur.
Dilansir dari webmd, 'ketindihan' saat tidur sendiri merupakan perasaan sadar tetapi tidak bisa bergerak.
BACA JUGA :WhatsApp Bisa Tulis Pesan Tanpa Ngetik, Cukup Ngomong Tulisan Langsung Terketik Sendiri
Itu terjadi ketika seseorang melewati antara tahap bangun dan tidur.
Selama transisi antara bangun dan tidur ini, Moms mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa menit.
Beberapa orang mungkin juga merasakan tekanan atau rasa tercekik.
BACA JUGA: Tumbuh Kembang Ini Sebabkan Gangguan Tidur Pada Bayi
Kelumpuhan tidur dapat menyertai gangguan tidur lainnya seperti, narkolepsi atau kebutuhan tidur yang luar biasa disebabkan adanya masalah dengan kemampuan otak untuk mengatur tidur.
Kelumpuhan tidur biasanya terjadi satu atau dua kali.
BACA JUGA :Selain Modis, Putri Diana Pintar Daur Ulang Pakaian, Ini 5 Buktinya!
Jika terjadi saat Moms tertidur, itu disebut kelumpuhan tidur hypnagogic atau predormital.
Jika itu terjadi saat Moms ingin bangun, itu disebut kelumpuhan tidur hypnopompic atau postdormital.
BACA JUGA :Diduga Dilecehkan Pesepakbola, Tagar #SaveViaVallen Muncul di Laga Ini
Kondisi umum ini bisa terjadi pada siapa saja, seringkali terjadi karen beberapa hal, seperti kurang tidur, siklus tidur yang berubah, stres, gangguan bipolar, penggunaan obat tertentu, hingga genetik.
Bila masih dalam siklus wajar, ketindihan tidak perlu diobati.
Moms hanya perlu memperbaiki pola tidur dan lebih santai, dan hilangkan stres.
Namun jika sudah sangat mengganggu, Moms bisa konsultasikan ke psikolog mengenai gangguan tidur yang bisa saja karena depresi.
BACA JUGA :Ayu Ting Ting Ungkap Kriteria Pasangannya, Raffi Ahmad Tidak Termasuk?
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR