Nakita.id - Bagi para kaum millenial, lebih tepatnya yaitu 40% millenial percaya bahwa demensia adalah bagian yang tak terelekkan dari bertambahnya usia.
Demensia itu sendiri adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan otak, contohnya daya ingat yang berkurang, kemampuan berpikir yang menurun, serta menurunnya kecerdasan mental.
Akibatnya, para kaum millenial ini sangat khawatir terhadap penuaan, karena semakin usia kita menua berarti semakin besar pula potensi penurunan kesehatan.
Menurut sebuah riset terbaru, para kaum millenial ini beranggap seiring dengan bertambahnya usia, maka mereka akan mendapatkan diskriminasi usia.
BACA JUGA: 3 Trik Tidur Nyenyak di Pesawat Saat Perjalanan Mudik Lebaran
Royal Soiety for Public Health (RSPH) bekerjasama dengan Yayasan Calouste Gulbenkian mempublikasikan temuan mereka tentang sikap ‘ageism’.
Ageism adalah prasangka atau diskriminasi atas dasar usia seseorang, biasanya sikap ini sering terjadi di kalangan masayarakat.
Hal ini dapat bermanifestasi pada orang-orang dari usia muda dan menimbulkan perilaku diskriminatif terhadap orang yang lebih tua.
Merujuk pada laporan RSPH dan Yayasan Calouste Gulbenkian, menemukan bahwa mayoritas orang memandang usia tua sebagai sebuah periode kemunduran dan sebagai ‘cobaan’.
BACA JUGA: Inilah Langkah yang Tepat Agar Si Kecil Miliki Rambut Sehat dan Tebal!
Sebanyak 30% kaum millenial percaya bahwa ketika menjadi tua maka kesepian akan terjadi pada diri.
Tak hanya itu, seperempat millenial percaya bahwa semakin tua seseorang maka akan kehilangan rasa bahagia dan akan mendapatkan hidup yang tertekan.
RSPH juga menemukan bahwa dua dari lima millenium berusia 18 hingga 34 tahun percaya baha demensia adalah bagian penuaan yang tak bisa dihindarkan.
“Secara keseluruhan, usia adalah yang paling umum di kalangan millenial yang mana sejauh ini memiliki pandangan paling negatif terhadap penuaan semua kelompok usia,” tulis salah satu keterangan laporan RSPH yang dikutip dari laman independent.co.uk.
BACA JUGA: Sering Diabaikan, Inilah Hal Kecil yang Membuat Kesehatan Anak Optimal
Kaum millenial yang percaya pada hal ini akan sering mulai meralam atau membahayangkan diri mereka ketika mulai beranjang pada usia tua.
Padahal, pemikiran seperti ini dapat memiliki dampak luas pada kesehatan, bahkan parahnya bisa berisiko pada perasaan depresi.
Penelitian pun mengatakan mereka yang memiliki pandangan negatif tentang bertambahnya usia kemungkinan hidupnya tujuh setengah tahun lebih sedikit daripada mereka yang melihatnya dalam pandangan positif.
“Dampak dari bersikap negatif terhadap penuaan yaitu mengalami peningkatan kehilangan memori, risiko depresi lebih tinggi, sulit pulih dari penyakit, pola hidup tidak sehat, dan citra tubuh yang buruk,” jelas laporan RSPH.
BACA JUGA: Ditinggal ART Mudik Lebaran, Tantri Kotak Tulis Ini di Instagram
Untuk itu, agar para kaum millenial tidak khawatir lagi akan masa penuaan dan menghilangkan sikap ageism, RSPH memulai beberapa kampanye untuk mengubah sikap publik terhadap orang yang lebih tua.
Yang mana salah satu inisiatif ini adalah permintaan untuk mengakhiri penggunaan istilah ‘anti-penuaan’ di industri kosmetik dan kecantikan.
Ini dilakukan RSPH sebagai bagian bertanggung jawab atas tekanan yang dirasakan pria dan wanita untuk terlihat muda.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR