Nakita.id - Keluarga artis senior Tike Priatnakusumah kini tengah diselimuti duka mendalam.
Pasalnya, Kamis (21/6/2018) malam kemarin ibunda tercintanya baru saja menghembuskan napas terakhirnya.
Ibundanya, Mariam Priatnakusumah meninggal dunia di Rumah Sakit Al Islam Bandung pada pukul 21.59 WIB.
BACA JUGA: Kenang Ibunda, Tike Priatnakusumah Unggah Foto Almarhum Saat Muda
Melansir dari Kompas.com, menurut asisten sekaligus keponakan Tike yang bernama Puri, ibunda Tike meninggal karena sakit paru-paru yang dideritanya.
Sebelumnya, Mariam sudah dirawat di rumah sakit yang sama akibat penyakit yang dideritanya tersebut.
"Awalnya cuman sakit kaki doang, terus terapi. Nah, di tengah fisioterapi itu, suka sesak. Pas diperiksa di dokter, katanya ada masalah di paru-paru. Setelah dari itu, masuk rumah sakit dan kondisinya menurun terus, gitu," kata Puri saat ditemui wartawan, Jumat (22/6/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.
Jenazah Mariam dikebumikan pada Jumat (22/6/2018) pagi di Sirnaraga, Jawa Barat di sebelah makam almarhum kakek dan kakak Tike.
BACA JUGA: Bak Romeo dan Juliet Sungguhan, Romantisnya Ramzi dan Istri Saat di Juliet's Home
Belajar dari meninggalnya ibunda Tike, Moms sebaiknya mengetahui tanda-tanda penyakit paru-paru agar tak terjadi hal yang sama.
Paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam tubuh kita.
Paru-paru adalah organ tubuh yang sangat halus, sehingga setiap udara yang kita hirup setiap hari sangat berpengaruh pada kondisinya.
BACA JUGA: Tragis! Perempuan Hamil Lompat dari Apartemen Setelah Pergoki Suami Hamili Ibu Kandungnya
Penyakit paru-paru serius bervariasi mulai dari bronkitis dan pneumonia hingga hipertensi paru serta kanker paru.
Kadang-kadang orang berpikir mengalami kesulitan bernapas adalah sesuatu yang datang karena usia yang semakin tua.
Penting untuk memperhatikan gejala-gejala ini karena mereka bisa menjadi tanda pertama penyakit paru-paru, termasuk COPD, asma dan kanker paru-paru.
Mengetahui tanda-tanda peringatan dini penyakit paru-paru dapat membantu Moms menerima perawatan sebelum penyakit menjadi serius atau bahkan mengancam jiwa.
Jika Moms mengalami salah satu tanda peringatan berikut ini, buatlah janji dengan penyedia layanan kesehatan sesegera mungkin.
Deteksi dini dapat menyelamatkan hidup Moms.
BACA JUGA: Seperti Inilah Gambaran Soal Tes Psikologi Untuk Permohonan SIM, Moms Dads Wajib Tahu!
Berikut tanda bahwa paru-paru Moms bermasalah atau Moms mungkin menderita penyakit paru-paru menurut American Lung Association.
1. Batuk kronis
Sebuah batuk yang Moms alami selama satu bulan atau lebih dianggap kronis.
Ini adalah gejala awal yang penting untuk memberitahu Moms ada yang salah dengan sistem pernapasan Moms.
2. Sesak napas
Tidak normal mengalami sesak napas yang tidak hilang setelah berolahraga, atau yang Moms miliki setelah sedikit beraktivitas atau bahkan tidak beraktivitas sama sekali.
Pernapasan yang sulit atau sulit untuk bernapas keluar juga merupakan tanda peringatan paru Moms bermasalah.
3. Produksi lendir kronis
Lendir, juga disebut juga dengan dahak, diproduksi oleh saluran udara sebagai pertahanan terhadap infeksi atau iritasi.
Jika produksi lendir Moms telah berlangsung sebulan atau lebih, ini bisa menunjukkan penyakit paru-paru.
BACA JUGA: Via Vallen Unggah Foto Bareng, Siti Badriah Jadi Sorotan! Kenapa?
4. Desah
Bising atau desah berisik adalah tanda bahwa sesuatu yang tidak biasa menghalangi saluran udara paru-paru Moms atau membuat mereka terlalu sempit.
5. Batuk darah
Jika Moms mengalami batuk darah, mungkin berasal dari paru-paru atau saluran pernapasan bagian atas.
Di mana pun itu berasal, itu menandakan masalah kesehatan.
6. Nyeri dada kronis
Nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan yang berlangsung selama satu bulan atau lebih.
Terutama jika semakin memburuk ketika Moms bernapas atau batuk. Ini juga merupakan tanda peringatan.
BACA JUGA: Dikira Jerawat Ternyata di Dalamnya Ada Parasit Hidup, Penyebabnya Nyamuk!
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com,www.lung.org |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR