Nakita.id – Apakah stres, kemarahan, atau kesedihan mendorong Moms untuk makan?
Apakah Moms makan untuk mendapatkan kenyamanan, atau saat Moms sedang bosan?
Banyak orang melakukannya.
Tapi hati-hati, makan banyak saat stress (emotional eating), bukan karena lapar secara fisik, bisa menjadi masalah.
Menuruti keinginan untuk makan banyak ialah cara yang cepat untuk menambah berat badan.
BACA JUGA: Awas, Ini Pertanyaan Menyebalkan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan Pada Perempuan Menikah!
Masalah yang lebih besar terjadi jika sampai mengalami kondisi kesehatan seperti diabetes, kegemukan, atau tekanan darah tinggi.
"Makan sampai Anda merasa tidak nyaman dan kenyang adalah tanda pasti sesuatu sedang terjadi," kata psikolog Leslie Becker-Phelps, PhD.
Berat badan bertambah dan Moms tidak tahu mengapa.
Jangan berasumsi bahwa itu hanya karena Moms semakin tua atau malas berolahraga.
Pertimbangkan bagaimana Moms makan dengan emosional, dan apakah itu mungkin memengaruhi pola makan.
Bagaimana cara menghentikannya?
Setelah Moms menyadari ini terjadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah membiarkan diri beristirahat.
BACA JUGA: Olah Telur Asin Jadi Lebih Nikmat Dengan Resep Pepes Tahu Telur Asin
Ingatlah lagi tentang pikiran dan perasaan sebelum makan. "Semakin sadar Anda akan pengalaman batin Anda, semakin Anda bisa memilih cara mengatasinya," kata Becker-Phelps.
Carilah Solusi.
Solusi untuk emotional eating adalah lebih kepada penanganan emosi.
Moms dapat memulai dengan langkah sederhana.
“Buat daftar apa yang membuat Anda stres, dan buat rencana untuk mengendalikan situasi,” kata psikolog New York Patricia Farrell, PhD.
BACA JUGA: Kocak! Anak Artis Ayu Dewi Bertingkah Laku Lucu di Dalam Pesawat
Jika Moms bisa mengubah situasinya, lakukanlah. Jika masalahnya ada di luar kendali, Moms dapat mengatur cara lain.
Pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang sehingga Moms dapat lebih memahami apa yang terjadi dengan diri sendiri dan cara terbaik untuk menanganinya.
Tahan keinginan makan
Ini membantu mengurangi dorongan untuk makan dan benar-benar makan.
Moms jadi punya waktu untuk memeriksa bagaimana perasaan Moms dan mengapa tetap ingin makan.
Ketika Moms mendapatkan dorongan untuk makan kue karena kesedihan atau kebosanan, ingatlah bahwa Moms memiliki pilihan untuk menunggu.
"Mengatakan kepada diri sendiri 'Saya akan makan nanti' memberikan waktu bagi rasa itu untuk berlalu," kata Farrell.
BACA JUGA: Vendryana Ungkap Zayka Suka Ngemil, Berikut Panduan Camilan Sehat untuk Si Kecil
Bahkan jika tidak berhasil, menunda camilan akan membantu merasa lebih baik.
“Kenakan karet gelang di sekitar pergelangan tangan Anda, dan jepret kapan pun Anda ingin meraih camilan,” kata Farrell.
Hentakan adalah isyarat Moms untuk sadar terhadap apa yang akan terjadi.
Keep moving
Ketika Moms tergoda untuk mengemil karena alasan emosional, cobalah bergerak sebagai gantinya.
"Cukup berjalan di tempat selama 10 menit," kata Farrell.
Aktivitas menyegarkan dan bergerak adalah pembasmi stres yang sudah terbukti.
BACA JUGA: Bahaya Menaruh Produk Perawatan Wajah di Kamar Mandi, Ini Alasannya!
Keep It Real
Tidak semua makan emosional itu tidak sehat.
Terkadang normal dan alami untuk makan saat merayakan sesuatu dengan teman atau karena Moms merasa sedih.
"Namun itu menjadi masalah ketika sering digunakan dan bahkan dalam menghadapi konsekuensi yang tidak sehat, seperti masalah medis," tutup Becker-Phelps.
So, Moms, mengendalikan nafsu makan saat emosi sebenarnya mudah.
Moms bisa mengalihkan pikiran terhadap hal lain, bukan terhadap makanan.
Bisa berjalan kaki, atau memilih untuk menunda makan pada waktu yang tepat.
Source | : | web md |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR