Nakita.id - Belakangan warga Bandung dan sekitarnya mengeluhkan adanya perubahan cuaca yang terasa lebih dingin dari biasanya.
Ditambah dengan adanya pesan berantai atau broadcast pada aplikasi Whatsapp yang memperingatkan mengenai kondisi ini.
Hal ini dikarenakan wilayah Bandung, Jawa Barat dikabarkan tengah berada pada titik suhu terendah dari hari biasanya hingga mencapai 12 derajat celcius.
BACA JUGA: Waspada Flu yang Menyerang Saat Cuaca Panas Ternyata Lebih Berbahaya
"Peringatan
Suhu terendah Kota Bandung mencapai 12 derajat celcius selama beberapa hari ke depan dari kisaran normal biasanya hanya 18 derajat.
Itu tandanya udara menjadi sangat dingin pada malam hari.
Hal ini bisa menyebabkan bayi dan lansia mengalami gangguan kesehatan seperti mimisan, demam, hypotermia.
Mohon informasikan keluarga supaya menggunakan baju lebih tebal, kaos kaki, sarung tangan saat malam hari.
Thank you," tulis pesan berantai dalam Whatsapp tersebut.
Hal ini berbanding lurus dengan perkiraan cuaca yang diliris oleh BMKG Bandung untuk hari ini, Jumat (6/7/2018).
Melansir dari Tribun Jabar, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar dari BMKG Bandung, wilayah Bandung Raya diperkirakan akan mengalami suhu udara terendah di kisaran 17,4 derajat celsius.
Sedangkan suhu maksimumnya mencapai 30 derajat celsius.
Perkiraan cuaca ini berlaku untuk wilayah Bandung Raya dengan rincian sebagai berikut.
Bandung utara suhu udaranya 17,4-29,6 derajat celsius, Bandung selatan 17,8-30,0 derajat celsius, Bandung timur 17,6-29,8 derajat celsius, Bandung barat 18,0-30,0 derajat celsius, dan Bandung tengah 17,8-29,8 derajat celsius.
Perkiraan cuaca ini juga bisa Moms pantau langsung melalui website resmi BMKG.
Suhu rendah di Kota Bandung ini karena adanya siklon tropis Maria yang berpengaruh pada kecepatan angin yang berembus di Jawa Barat.
"Adanya siklon tropis Maria di timur Filipina, menyebabkan kecepatan angin yang melewati Jawa Barat berembus relatif kencang serta kelembapan udara yang rendah di atas ketinggian 3 km (700 mb) tidak mendukung pertumbuhan awan yang menyebabkan terbentuknya awan hujan di Kota Bandung dan sekitarnya," ujar Jadi Hendarmin, seperti dikutip dari Tribun Jabar.
BACA JUGA: Seorang Remaja Meninggal Saat Menstruasi Karena Tampon, Ini Penyebabnya
Seperti pada peringatan di broadcast tersebut, cuaca dan suhu udara yang dingin bisa menyebabkan bayi terkena hipotermia.
Bayi yang kedinginan akan lebih mudah mengalami hipotermia.
Kondisi hipotermia amat berbahaya karena berisiko tinggi membuat bayi mengalami sakit berat bahkan kematian.
Hipotermia adalah kondisi dimana temperatur tubuh kurang dari 36°C.
Ada dua jenis hipotermia, yaitu hipotermia sedang (suhu tubuh 32°C—36°C) dan hipotermia berat (suhu tubuh bayi < 32°C).
Untuk itu, Moms harus lebih memperhatikan Si Kecil saat suhu lebih dingin agar tak terserang hipotermia.
Moms juga bisa mengenali hipotermia dengan cara mencermati bayinya.
Moms dapat melakukannya dengan memegang tangan dan kaki bayi, bila terasa dingin bayi mungkin mengalami kedinginan.
Bila terjadi hal seperti itu, Moms harus segera menyelimutinya, menggendong, serta menyusui bayi.
Selain itu, bila bayi juga tampak malas minum atau berkurang minumnya, kurang aktif, wajah pucat, kebiruan, napasnya cepat atau berat, ukur suhu tubuhnya dengan termometer.
Jika memang hipotermia sebaiknya Moms segera membawanya ke dokter.
Kurangi Risiko Hipotermia
Untuk mengurangi risiko hipotermia tersebut, Moms dianjurkan untuk mengukur suhu bayi setiap 3 jam sekali.
Moms juga dianjurkan sering menyusui bayi. Kalau bayi tidak atau belum bisa mengisap puting susu, usahakan berikan bayi ASI perah.
Salah satu kegunaan memberikan ASI secara langsung pada bayi yaitu memberi kesempatan Moms melakukan kontak kulit dengan bayi.
Hangatkan kamar bayi dengan lampu sekitar 15—40 watt, lalu taruh lampu sekitar 50 cm dari tempat tidur bayi dan pancarkan ke bayi.
Jangan biarkan bayi tidur di ruangan yang suhunya terlalu dingin. Suhu aman AC untuk bayi adalah 26˚C.
Selalu selimuti bayi (terutama yang baru lahir) dan pakaikan topi untuk menutupi kepala serta telinganya.
Pemakaian tutup kepala ini penting mengingat 25% panas hilang melalui kepala.
BACA JUGA: Susul El Rumi Ke London, Maia Estianty Malah Dibilang Pacarnya
Jangan lupa sering memeriksa popok bayi. Kalau si kecil pipis, segera ganti popoknya. Namun, tidak disarankan memakai popok sekali pakai.
Sebab bila lupa diganti dalam waktu lama, dikhawatirkan popok akan terlalu basah dan membuat bayi kedinginan.
Lakukan pula skin to skin contact. Tempelkan bayi ke dada Moms, karena suhu tubuh Moms yang hangat akan mengalir pada bayi.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | nakita.id,BMKG,Tribun Jabar |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR