Berikut ini cara menjadikan utang yang Anda ambil menjadi utang produktif:
1. Memiliki manfaat finansial Utang produktif merupakan utang yang tujuan peminjamannya adalah untuk mendapatkan manfaat finansial.
Sebagai contoh, ketika Moms meminjam dari saudara atau bank dengan tujuan untuk memulai suatu usaha, maka utang tersebut dikategorikan sebagai utang produktif.
Laba usaha yang dihasilkan dari kegiatan bisnis yang dibangun atas utang tersebut dapat digunakan untuk melunasi pinjaman secara berkala, memutar bisnis, dan keuntungannya untuk membantu keuangan keluarga.
Setelah utang lunas, bisnis Moms masih tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan hdup Moms sehari-hari dan memperbesar usaha.
Sedangkan utang konsumtif merupakan kebalikan dari utang produktif, yaitu utang yang tujuan peminjamannya tidak memberikan manfaat finansial secara langsung untuk dapat melunasi utang tersebut.
Contohnya, Moms mengajukan pinjaman ke bank untuk membeli mobil sebagai sarana mudah untuk pulang pergi ke kantor, atau pergi berlibur ke luar negeri untuk melepas penat.
Kegiatan ini tidak dapat dikatakan bisa mendatangkan manfaat finansial secara langsung bagi Moms sehingga utang tersebut tergolong utang konsumtif.
BACA JUGA : Video Tagih Hutang Rp 50 Juta dari Pedagang Pasar Cikapundung, Ini Tanggapan Ahmad Dhani
2. Menambah aset Dengan utang produktif, Moms bisa memiliki aset.
Sebagai simulasi, Moms mengajukan pinjaman Rp 25 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 0%.
Pinjaman digunakan untuk memulai suatu usaha butik dan pelunasan utang dilakukan dengan cara dicicil sebesar Rp 2 juta per bulan.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR