Nakita.id - Moms, sampai saat ini hanya sedikit orang yang peduli dengan kesehatan ginjalnya.
Mereka lebih peduli akan penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes dan tekanan darah tinggi.
Padahal gangguan pada fungsi ginjal dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti yang tersebut di atas pada akhirnya.
Mengapa demikian? Salah satu fungsi dari ginjal adalah menyaring darah sehingga tubuh akan terbebas dari racun dan bahan berbahaya lainnya bagi tubuh.
BACA JUGA: Rutin Konsumsi Ramuan Lemon dan Bawang Putih, Bisa Hilangkan Penyakit Ini
Selain itu, ginjal bertanggung jawab mengatur dan mempertahankan konsentrasi dan volume darah.
Untuk menjaga kesehatan ginjal (mempertahankan fungsi ginjal tetap baik) hendaknya anak dan orang dewasa mengonsumsi air dalam jumlah yang mencukupi.
Di negara Barat, masyarakat secara medis dianjurkan untuk mengonsumsi air (dalam satuan ounce) sejumlah separuh dari BB dalam satuan lbs (baca: pounds).
BACA JUGA: Anti Kena Tilang Ganjil-Genap, Cukup Aktifkan Fitur Google Maps yang Mudah ini Moms!
Semisal, seseorang dengan BB 160 lbs (1 lbs = 2,2 kg) atau sekitar 73 kg, maka jumlah air yang harus dikonsumsinya adalah sebanyak 160/2 = 80 ounces (1 l = 35,3 ounce) atau sekitar 2,2 liter atau sekitar 10 gelas air.
Dengan mengonsumsi air yang mencukupi maka dipastikan dapat membantu ginjal untuk memperbaiki konsentrasi darah dan volume darah serta mengeluarkan racun dan bahan berbahaya lainnya dari tubuh.
Selain itu, untuk kesehatan ginjal sendiri, jumlah air yang mencukupi tersebut akan mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.
Apabila kurang cairan ke ginjal, maka tingginya konsentrasi urine yang melalui ginjal dan saluran perkemihan yang mengandung bakteri dan protein akan menyebabkan terbentuknya kristal atau batu ginjal.
Mereka yang tinggal di daerah dengan suhu lingkungan yang panas dan mengalami dehidrasi akan lebih banyak berisiko terkena batu ginjal.
Sebaliknya, kelebihan asupan air yang sering disebut sebagai hiperhidrasi atau keracunan air, juga akan menimbulkan masalah kesehatan, terutama pada organ otak, akibat gangguan keseimbangan elektrolit tubuh.
Keadaan ini hanya akan terjadi bila seseorang mengonsumsi air secara berlebihan, yaitu jauh di atas jumlah yang dianjurkan tersebut di atas.
Mengapa demikian? Karena jumlah elektrolit cairan di luar sel akan sangat rendah dibanding dengan jumlahnya di dalam sel, sehingga cairan akan masuk ke dalam sel untuk mengimbangi kesenjangan jumlah elektrolit tersebut.
Akibatnya, sel akan membengkak (edema).
BACA JUGA: Sharena Delon Curhat Kurang Waktu Bermain Bersama Ryshaka, Warganet Malah Ributkan Ini
Di dalam jaringan otak, pembengkakan sel tersebut akan meningkatkan tekanan di dalam tengkorak sehingga menimbulkan gejala-gejala seperti sakit kepala, perubahan sikap, kebingungan, peka (sensitif) dan mengantuk.
Selanjutnya dapat diikuti dengan gejala-gejala seperti kesulitan bernapas, kelemahan otot, kejang otot, mual-muntah, haus dan kurang mampu menerima informasi panca indera.
Bila berlanjut akan mengakibatkan edema otak sehingga menekan otak dan menyebabkan gangguan fungsi saraf pusat serta dapat menyebabkan kematian.
Itulah mengapa mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup sangat penting.
Tentunya agar hidup kita tetap sehat dan diharamkan dari penyakit serius bukan?
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR