Nakita.id - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kini terus bertambah.
Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) NTB pada pukul 04.00 Wita menginformasikan bahwa korban meninggal dunia bertambah menjadi 82 orang.
BACA JUGA: Dua Bayi Lahir Selamat di Tengah Kepanikan Akibat Gempa 7.0 SR, NTB
Gempa bumi yang berkekuatan 7.0 SR pada kedalaman 15 kilometer ini menyebabkan ribuah bangunan rusak dan hancur, serta ribuan warga selamat mengungsi ke daerah yang lebih tinggi karena gampa yang terjadi kemarin, Minggu (5/8/2018), berisiko tinggi tsunami.
Namun, pukul 21.25 Wita, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa potensi tsunami telah berakhir.
Meski begitu, relawan masih terus menyisir dan berusaha mengevakuasi para korban yang masih terjebak dan bahkan tertimpa reruntuhan.
BACA JUGA: Promosikan Asian Games 2018, Ayu Ting Ting Justru Banjir Cibiran, Ada Apa?
Dilansir dari Kompas.com, seorang relawan yang berada di wilayah Sajang, Sembalun, Lombok Timur mengungkap situasi yang terjadi pasca gempa yang mengguncang Lombok.
Ia mengatakan bahwa banyak korban tertimba reruntuhan, namun sulit dilakukan evakuasi karena listrik padam.
Bahkan banyak korban anak yang tertimpa reruntuhan di wilayah Sajang. Hal tersebut secara langsung diungkapkan Harkan Maulana, selaku salah satu relawan.
"Di sini (Sajang), warga tidak bisa dievauasi. Banyak anak-anak yang tertimpa reruntuhan," ungkapnya.
Tak hanya karena reruntuhan dan listrik yang padam, tim relawan juga mengaku sulit mengevakuasi karena masih terus terjadi gempa susulan, bahkan hingga malam hari.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR