"Sebetulnya dimulai sebelum mengikuti kompetisi, bukan setelah anak kalah. Misalnya dia ikut kompetisi kita bilang, 'yang penting kamu mencoba, kamu berani, kamu sudah maju dan naik panggung mama sudah senang'.
BACA JUGA: Istri Jhon Legend, Chrissy Teigen Panik Saat Rasakan Gempa di Bali
Kalau misalnya kalah gimana? katakan 'Gapapa yang penting mama tetap sayang sama kamu yang penting kamu sudah mencoba," kata Psikolog, Anna Surti Ariani, S. Psi., M.Si beberapa waktu lalu di Bekasi.
Bila hal tersebut sudah dikatakan oleh Moms sebelumnya, Si Kecil akan lebih santai bila nantinya ia menghadapi kekalahan.
BACA JUGA: Ingin Memiliki Anak Cerdas? Kecukupan Zat Gizi Ini Harus Terpenuhi!
Tapi jangan lupa untuk melihat sisi positif dalam usaha Si Kecil ketika berkompetisi ya Moms.
"Kalau itu sudah dikatakan sebelumnya, anak akan lebih santai saat menghadapi kekalahan dan coba dilihat hal-hal yang masih positif dalam dirinya, supaya anak tidak berkembang menjadi anak perfeksionis,".
"Nah bila anak sudah menerima kekalahan secara positif, maka anak tidak terlalu harus menang dan bisa menerima kekalahan yang lebih wajar," tutup Anna.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR