Bukan karena ingin merampas hak ibu hamil dan perempuan, tetapi karena Longyearbyen merupakan kota terpencil yang tidak memiliki fasilitas rumah sakit yang memadahi untuk melahirkan.
Bahkan di kota ini hanya memiliki satu rumah sakit.
Dilansir News.com.au, perempuan hamil di sini harus menyiapkan jauh-jauh hari untuk meninggalkan kota ini dan pergi ke rumah sakit yang berada di kota lain.
Bahkan mereka harus bertahan di rumah sakit atau di permukiman kota lain karena suhu di Longerbyen sangat dingin dan tak baik untuk bayi yang baru lahir.
BACA JUGA: Hanya Karena Tak Mau Miliki 3 Anak Perempuan, Ibu Bunuh Bayi Perempuan yang Baru Saja Ia Lahirkan
Dilarang Mati
Kontras dengan kelahiran, kematian pasti akan datang dan tak bisa dihindari.
Namun lagi-lagi penduduk di Longyearbyen diatur dengan sangat tegas di sini.
Penduduk Longyearbyen mengeluarkan larangan akan kematian penduduk.
Kematian dan bahkan permakaman merupakan hal ilehgal di sana.
Ini karena Longyearbyen berada di antara dataran Norwegia dan Kutub Utara, suhunya terlalu dingin sehingga ketika penduduk mati dan dimakamkan, mayatnya tak akan busuk.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | News.com.au,menshealth |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR