Nakita.id - Umumnya, bayi akan memiliki gigi saat memasuki usia enam bulan keatas.
Namun, berbeda dengan seorang bayi asal Inggris bernama Isla-Rose Heasman yang justru sudah memiliki satu gigi sejak lahir.
Orangtua Isla-Rose pun berinisiatif membawa putrinya ke dokter gigi saat berusia 12 hari.
Saat itu juga, dokter langsung memutuskan untuk mencabut giginya setelah mengolesi krim di gusi agar tidak sakit.
Menurut Dr. Homa Amini, kasus tumbuh gigi pada bayi baru lahir atau gigi natal seperti Isla-Rose sangat jarang terjadi.
Amini, seorang profesor kedokteran gigi anak klinis di Ohio State University College of Dentistry dan tidak terlibat dalam kasus Isla-Rose mengatakan, gigi natal merupakan gigi yang tumbuh sejak bayi lahir.
BACA JUGA: Mytha Lestari Unggah Pose Tidur Favorit Putranya, Warganet Malah Salah Fokus
Sedangkan gigi neonatal merupakan gigi yang tumbuh dalam 30 hari pertama sejak kelahiran.
Kedua kasus di atas sangat jarang terjadi.
Amini mengatakan, tumbuhnya gigi natal hanya ditemukan pada 1 dari 2.500 kelahiran bayi.
Menurut tinjauan gigi natal yang dipublikasikan dalam Indian Journal of Dentistry pada 2012, sekitar 15% kasus gigi natal ada kaitannya dengan faktor genetika.
Dengan kata lain, besar kemungkinan orangtua bayi atau keluarga dekat sangat mungkin memiliki gigi natal di masa lalu.
“Gigi natal umumnya tumbuh dengan sedikit atau tidak memiliki akar sama sekali, jadi gigi itu mudah goyang dan bisa berakibat buruk pada bayi bila sewaktu-waktu gigi tanggal dan tertelan.
Gigi ini juga menyulitkan bayi saat menyusui," demikian penjelasan dalam jurnal tersebut.
BACA JUGA: Pekan ASI Sedunia: Kenali 10 Jurus Relaktasi Agar Moms Bisa Lancar Menyusui
Seorang penasihat ilmiah Profesor Damien Walmsley mengatakan kondisi seperti ini dapat menyebabkan ulserasi di lidah anak dan ada risiko gigi terlepas memasuki paru-paru anak.
Saat gigi natal atau neonatal tumbuh, warna enamel gigi bukan putih tetapi kuning kecokelatan yang kedepannya bisa mengakibatkan kerusakan enamel gigi.
Untuk alasan tersebut, maka dokter akan mencabut gigi natal ataupun gigi neonatal pada bayi seperti yang dilakukan pada bayi Isla-Rose.
"Setelah gigi (natal atau neonatal) dicabut, gigi susu yang baru tidak akan tumbuh sampai anak berusia enam atau tujuh bulan,” jelas Amini.
“Gigi yang lainnya tetap tumbuh, anak hanya tidak akan memiliki gigi di tempat gigi natal tumbuh.”
Di luar alasan medis, ada budaya yang percaya tumbuhnya gigi natal pada bayi mengindikasikan kebeuntungan atau juga pertanda buruk.
BACA JUGA: Inilah Jenis Karbohidrat yang Baik Untuk Kesehatan Gigi, Cek Sekarang
Sejarawan Romawi Titus Livius (lahir 59 SM) menganggap tumbuhnya gigi natal pada bayi sebagai pertanda akan adanya bencana.
Sedangkan, Plinius yang Tua (lahir 23 M) menganggap gigi natal pada bayi laki-laki adalah pertanda keberuntungan, sementara jika gigi natal tumbuh pada bayi perempuan adalah kabar buruk.
Di masa lalu, orang Inggris juga percaya bahwa bayi yang lahir dengan gigi natal ditakdirkan menjadi tentara terkenal, sementara orang-orang Prancis dan Italia menganggap kasus gigi Natal sebagai keberuntungan.
Namun, orang-orang di China, Polandia, India, dan Afrika menganggap bayi dengan gigi natal sebagai pembawa kesialan.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Live Science,The Sun |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR