Nakita.id - Gadis cilik ini harus menerima kenyaatan pahit, kedua kakinya harus diamputasi di usianya yang masih sangat muda.
Brogan Partridge sedang berlibur di Cornwell untuk bulan madu orangtuanya.
Dia terserang infeksi mematikan tahun 2016 lalu, saat usianya 7 tahun.
BACA JUGA: Menyadari Ada yang Salah dengan Sabuk Pengaman, Seorang Ibu Selamatkan Bayinya dari Kecelakaan Mobil
Awalnya, Brogan muntah-muntah setelah seharian bermain di pantai.
Brogan juga mengalami infeksi di mata yang kemudian diberi antibiotik.
Orangtuanya mengira itu hanya infeksi biasa.
Tapi 12 hari setelahnya, sang ibu, Aimee menyadari ada memar yang muncul di kaki putrinya.
Memar itu segera menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat.
Setelah dibawa ke dokter umum, Brogan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Anak Birmingham.
Dokter terpaksa mengamputasi kaki kirinya pada Juni 2016.
BACA JUGA: Sudah Pacaran Selama 7 Tahun, Inilah Alasan Utama Pangeran Harry Putus dengan Chelsy Davi!
Aimee mengatakan, “Kami berada di laut sepanjang minggu sehingga kami pikir tanda-tanda pertama dari meningitis adalah konjungtivitis yang disebabkan oleh berenang di lautan".
“Awalnya tidak tampak seperti ruam, itu lebih mirip memar - pada saat itu saya tidak berpikir itu adalah meningitis dan itulah masalahnya."
Aimee mengaku jika dirinya tidak melihat ruam yang menjadi ciri meningitis seperti yang diceritakan orang-orang.
BACA JUGA: Si Kecil Susah Tidur? Salah Satu dari Lima Tanda Anak Punya IQ Tinggi!
Ibu berusia 27 tahun ini sangat sedih ketika mendengar kaki kiri putrinya harus diamputasi.
Kesedihannya semakin bertambah ketika sekarang, kaki kanan Brogan juga harus diamputasi.
Gadis yang kini berusia 9 tahun ini mengalami kesakitan yang luar biasa dan mulai menangis di malam hari.
Sakit yang dia rasakan dikarenakan pembuluh darah di kaki kanan Brogan mati, sehingga menyebabkan masalah sirkulasi.
Padahal Brogan ingin sekali hidup normal dan bermain dengan teman-temannya.
Sayangnya, kedua orangtuanya tak punya pilihan lain karena takut penyakitnya semakin buruk dan menyebar lebih cepat.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR