Nakita.id - Moms, nyatanya serangan panik juga dapat menyerupai serangan jantung.
Gejalanya adalah ketidaknyamanan di dada, berkeringat, pusing, sesak napas dan gemetar.
Tes medis adalah satu-satunya cara untuk mengonfirmasi jenis serangan.
BACA JUGA: Begini Kiat Franda agar Anak Tidak Demam Setelah Imunisasi DPT!
Sebab tidak ada karakteristik penentu tunggal yang pasti dapat menentukan salah satunya.
Tetapi memahami konteks, gejala, dan faktor risiko selalu bisa memberikan petunjuk.
Serangan panik
Serangan panik ialah ciri khas gangguan panik, tetapi mereka juga dapat dikaitkan dengan kondisi psikologis lainnya seperti gangguan obsesif-kompulsif atau gangguan kecemasan sosial.
BACA JUCA: Tatjana Saphira Beri Motivasi Untuk Anak Muda yang Ingin Jadi Relawan
Jadi sementara kesehatan mental ialah faktor risiko utama untuk serangan panik, kesehatan fisik memainkan peran yang lebih besar dalam kasus serangan jantung.
Faktor dapat mencakup usia, kadar kolesterol, berat badan, tekanan darah, diet, dan lain-lain.
Banyak dokter mencatat sifat nyeri dapat membantu menentukan jenis serangan apa yang telah ditimbulkan olehnya.
Nyeri dada tajam atau nyeri yang terlokalisasi pada satu area kecil dikaitkan dengan serangan panik.
BACA JUGA: Wardah Ajak Anak Muda Jadi Relawan Melalui 'Wardah Inspiring Movement'
Rasa sakit "menusuk" ini biasanya berlangsung selama 5 hingga 10 detik.
Pasien yang mengalami serangan jantung sering melaporkan lebih banyak tekanan daripada rasa sakit, menurut Dr. MaryAnn McLaughlin, seorang ahli jantung di Mount Sinai, New York.
Perasaan itu dibandingkan dengan memakai bra yang sangat ketat atau seolah-olah dada sedang ditekan oleh sesuatu.
BACA JUGA: Tatjana Saphira Bagikan Tips Membeli Kosmetik Online yang Aman!
"Ada serangan jantung tertentu yang terasa seperti rasa sakit yang sangat kuat. Tetapi secara umum, mereka mulai keluar sebagai tekanan dan kadang-kadang sensasi meremas yang bisa turun baik lengan," jelasnya.
Panjang serangan juga merupakan salah satu perbedaan utama di antara keduanya. Sementara serangan panik bertahan kurang dari 10 menit, serangan jantung biasanya akan berlangsung lebih lama.
Jika Moms mengalami gejala-gejala tersebut selama lebih dari 5 menit, dianjurkan untuk memanggil ambulans.
BACA JUGA: Waspada, Anak dengan Ciri Berikut Berisiko Terkena Penyakit TBC!
Penelitian juga menunjukkan serangan jantung sering menyertai pengerahan tenaga yang berat atau perasaan sangat marah atau kesal.
Misalnya, seseorang di sisi yang lebih tua dan tidak terbiasa berolahraga mungkin beresiko setelah melakukan aktivitas fisik yang menuntut.
BACA JUGA: Yuk, Ajak Si Kecil Menonton Bioskop! Ini Manfaatnya Menurut Psikolog Anak
"Serangan jantung tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba daripada terjadi pada seseorang yang menyekop salju, atau berlari menaiki tangga, misalnya," tambah McLaughlin.
Sebaliknya, serangan panik dapat terjadi selama keadaan cemas serta keadaan yang tenang.
Tetapi jika Moms masih tidak yakin akan gejala mereka di tengah-tengah serangan, lebih baik mencari perhatian medis segera.
Para profesional kesehatan mengingatkan fakta bahwa tanda-tanda serangan jantung dapat terlewatkan, terutama di kalangan perempuan.
BACA JUGA: Catat! Inilah Penyebab Tidak Biasa Mengapa Kita Sering Kelelahan
"Perempuan, khususnya, sering kehilangan tanda-tanda serangan jantung, berpikir itu hanya stres atau penyebab lain," kata Dr Steve Marso, direktur medis layanan kardiovaskular di HCA Midwest Health.
"Jangan tunda. Hanya melalui tes medis, kita bisa mengesampingkan kemungkinan serangan jantung," kata Marso.
BACA JUGA: Intip Potret Pemeran Ye Sha Meteor Garden, Kini Telah Menikah dengan Pebisnis Asal Indonesia!
Jika itu adalah serangan jantung, Moms akan berada di tempat yang tepat untuk mendapatkan perawatan darurat yang dibutuhkan untuk hasil terbaik.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR