"Pada saat itu tubuh akan memakai cadangan glikogen dari karbohidrat dan juga lemak sebagai sumber energi. Ketika itu terjadi, tubuh akan mengubah mode menjadi status ketogenik dan membakar lemak sebagai bahan bakar," kata Eliza.
Pada dasarnya, saat kita berada pada fase puasa, tubuh akan mulai membakar lemak dan bukan karbohidrat.
Apakah diet semacam ini bisa menurunkan berat badan? Mungkin saja, karena asupan makanan kita berkurang dari biasanya.
Walau begitu, menurut ahli gizi Julie Upton, diet Eat Stop Eat, tidak lebih baik atau lebih buruk dibanding diet puasa lainnya, misalnya saja diet 5:2 (diet yang mengharuskan kita makan 25 persen kalori lebih sedikit dari biasanya selama 2 hari, lalu 5 hari makan sepuasnya).
BACA JUGA:Agar Cepat Langsing, Hindari 3 Jenis Karbohidrat Ini Saat Diet
"Diet Eat Stop Eat adalah variasi dari diet intermittent. Tidak ada data apakah pola diet ini lebih buruk atau lebih baik," katanya. Diet ini juga pada umumnya lebih sulit untuk dijaga konsistensinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jurus Baru Langsingkan Tubuh, Diet "Makan, Berhenti, Makan"".
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR