Nakita.id - Tiga hari ini, Indonesia memang masih dalam suasana kemerdekaan.
Selain banyaknya lomba yang diadakan, biasanya di daerah-daerah juga diselenggarakan karnaval meriah.
Umumnya peserta karnaval 17-an akan mengenakan beragam kostum untuk menghibur masyarakat.
Sama halnya dengan karnaval yang diikuti oleh ratusan anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (18/8).
BACA JUGA: Viral Anak PAUD Karnaval Bawa Senjata Mainan di Probolinggo
Namun karnaval ini menjadi sorotan publik lantaran kostum yang digunakan oleh ratusan anak PAUD tersebut menuai kontroversi.
Pakaian yang dikenakan oleh anak-anak kecil tersebut adalah pakaian panjang dengan cadar serta mereka membawa senjata laras panjang mainan berwarna hitam.
Banyaknya laporan yang masuk ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pobrolinggo membuat Kepala Dispora Probolinggo, Muhammad Maskur memangkil kepala TK yang bersangkutan.
“Itu dari TK Kartika. Kami banyak menerima laporan dari masyarakat tentang itu, jadi langsung dipanggil kepala TK-nya.
Dia beralasan itu murni hiburan, tidak ada tujuan lain. Yang bersangkutan juga bersumpah untuk tidak mengulangi lagi. Karena pakaian karnavalnya menuai kontroversi,” ucap Maskur, melansir Kompas.com.
Sedangkan kepala TK Kartika V-69, Hartatik, menuturkan seperti yang sudah disampaikan oleh Maskur tersebut.
BACA JUGA: Sederet Adegan Paling Kocak di Reality Show Uang Kaget, Penasaran?
"Kami tidak bermaksud apa-apa. Hanya memanfaatkan properti yang ada di gudang sehingga lebih hemat," ujar Hartatik.
Hartatik menambahkan bahwa pakaian serta cadar yang dikenakan dimaksudkan untuk menggambarkan perjuangan Rasulullah untuk meningkatkan iman dan takwa.
Atas kontroversialnya kostum tersebut, pihaknya pun meminta maaf kepada publik.
"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini," sambung Hartatik.
Di sisi lain, pihak kepolisian sedang mendalami kasus tersebut.
Pasalnya, kernaval yang dimulai dari depan kantor wali kota tersebut tak mengantongi izin.
"Kami akan mendalami kasus ini meski sudah melakukan klarifikasi, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Pawai ini tidak berizin. Tapi pada akhirnya kita melakukan pengamanan karena acaranya digelar," ujar Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurizal pada Sabtu (18/8) kemarin.
BACA JUGA: Berita Meninggal Usai Vaksin Kembali Viral, Ini Tanggapan IDAI
Tidak hanya pihak TK saja yang meminta maaf, ternyata Komandan Kodim 0820 Letkol Depri Rio Saransi juga meminta maaf, sebab gedung TK Kartika tersebut berada di kompleks markas Kodim 0820.
Bahkan dirinya sudah menyiapkan sanksi untuk pihak TK.
"Kami siapkan sanksi, sanksi administrasi. Kami tidak tahu mengenai kostum yang dikenakan. Pihak TK tidak koordinasi dengan kami,” kata Depri.
Kepada Dispora Probolinggo mengatakan kejadian ini akan menjadi evaluasi ke depan khususnya di lingkungan pendidikan.
"Kami menegur kepala sekolah yang bersangkutan. Sanksi juga disiapkan," tambah Maskur.
Awal mula viralnya kejadian ini adalah saat seorang pengguna Facebook, Ahmad Zainullah, merekam karnaval tersebut dan 'protes' dengan menulis, "Karnaval TK d Kota Probolinggo, tapi pakaiannya kok seperti ini, membawa senjata lagi,
Bukankah ini seperti menanamkan jiwa kekerasan? Mereka masih anak2 loh?
Ada yg tau ini dari TK mana? Klarifikasi dong?."
Sontak warganet yang melihat video tersebut langsung ramai dan membagikan unggahan video tersebut ke pengikutnya.
BACA JUGA: Status Seorang Warganet Ini Viral Akibat Kritik Wisuda PAUD, Begini Isinya!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,tribun |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR