Nakita.id – Sudah beberapa lama ini Indonesia mengalami musim panas.
Bukan panas suhu politik, tapi sekarang Indonesia tengah dilanda musim kemarau panjang.
Jika sudah masuk musim panas alias kemarau, tak hanya debu yang menjadi momomok, tapi juga jumlah nyamuk meningkat.
Belum lagi banyaknya lalat berseliweran.
BACA JUGA: Chelsea Olivia Ceritakan Tantangan Menyapih Nastusha, 3 Malam Super Horor
Tak hanya itu, disaat musim kemarau panjang ini, diakui atau tidak tubuh kita mudah drop.
Jika sudah demikian mudah tertular penyakit dan mudah sakit.
Karenanya tidak heran bukan, sekarang ini disekeliling kita banyak yang sakit.
Maka dari itu dimusim kemarau ini, selain makan makanan bergizi seimbang, jangan sekali-kali kita alpa mengonsumsi air putih dengan jumlah yang cukup, 8 gelas setiap hari atau lebih.
Tentu istirahat yang cukup, tidak begadang, yang juga tak bisa diabaikan.
BACA JUGA: Penting! 5 Kesalahan Olahaga Ini Membuat Tubuh Terlihat Lebih Tua
Jika itu kita lakukan dengan baik, percaya atau tidak tubuh ini siyap melawan serangan virus musim panas yang bisa membuat kita ambruk dan tak produktif.
Virus apa saja yang akan dan atau sedang kita hadapi dimusim panas kali ini:
* Enterovirus
Virus ini penyebab seorang anak mengalami polio dan dikenal sebagai virus spesialis musim panas.
Karena itulah 1940-an dan 1950-an, orangtua akan melarang anak-anaknya keluar rumah saat musim panas.
Anak-anak yang terinfeksi virus ini akan mengalami sakit tenggorokan ringan dan demam, dan kemudian dalam beberapa hari bisa menderita meningitis dan atau kelumpuhan.
BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar - Amankah Menggunakan Tisu Basah untuk Nappy Area?
Syukurnya sekarang ini telah ada vaksin polio dan imunisasi rutin polio. Karenanyalah polio hampir punah di sebagian besar belahan dunia.
Selain polio, ada enterovirus lain yang perlu diwaspadai di musim panas, seperti coxsackieviruses, echoviruses, dan enteroviruses.
Virus ini biasanya menyebabkan gejala pernafasan ringan (batuk dan pilek) dan gejala gastrointestinal (diare dan muntah), tetapi juga dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah, seperti meningitis aseptik, ensefalitis, dan miokarditis.
Mengataisnya, paling baik dengan melakukan pencegahan.
Kebersihan diri, kebersihan lingkungan, meningkatkan daya tahan tubuh adalah kuncinya.
Selain itu menghindari kontak dengan siapun yang sedang sakit karena virus ini.
BACA JUGA: Atlet Indonesia Peraih Medali Emas Dapat 1,5 M, Bandingkan Dengan Atlet Malaysia dan Hong Kong!
Ingat, virus ini sangat menular, dan media penularannya adalah udara.
Penyembuhannya. Cukupi kebutuhan nutrisi dan cairan. Istirahat yang cukup.
Tidak perlu antibiotik, juga obat-obatan lainnya yang tidak diperlukan.
Jika sakit berlanjut, lebih dari tiga hari, keadaan semain memburuk, periksakan ke dokter.
* Virus coxsackie A16 dan enterovirus 71
Virus ini menyebabkan penyakit yang kita kenal penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Ciri khasnya, tangan, kaki, dan mulut mengalami lecet atau bisul di mulut alias herpangina, begitu juga di tangan dan kaki mereka.
Proses penularan Penularan penyakit ini melalui kontak langsung dari manusia ke manusia melalui media air liur, udara, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta.
Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi pun bisa terjadi.
BACA JUGA: Tak Mau Diceraikan, Seorang Profesor Bunuh Istri dan Anak Demi Selingkuhannya
Mengatasinya, lagi-lagi pencegahan yang terbaik.
Penyakit ini sering terjadi di linkungan kumuh, kotor, tidak terawat, tempat ramai dan padat.
Karena itulah penggunaan masker, sering mencuci tangan adalah solusi terbaik.
Penanganan anak yang terinveksi penyakit ini sebenarnya tidak ada penanganan khusus. Disarankan istirahat yang cukup.
Pengobatan spesifik tidak ada. Pengobatan simptomatik atau mengobati gejalanya.
Pada hampir semua kasus tidak perlu pemberian antibiotik.
Pemberian obat jamur untuk oles mulut tidak ada relevansinya secara langsung dengan penyeakit ini karena penyebab infeksinya adalah virus.
Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit analgesic, misal parasetamol bisa dilakukan.
BACA JUGA: Memiliki Banyak Anak Perempuan Impian Ussy Sulistiawaty Saat Belia, Ini Penyebabnya
* Virus summertime
Virus ini adalah virus parainfluenza 3. Virus ini dapat menyebabkan croup, bronchiolitis, pneumonia, atau hanya flu. Batuk khas batuk croup sering digambarkan terdengar khas.
Inveksi virus ini bisa membuat anak demam, rewel, gelisah, tidak mau makan.
Karenanya pencegahan paling mujarab, rajin mencuci tangan, cukup minu, mengonsumsi buah-buahan, konsumsi makanan gizi seimbang, dan cukup istirahat.
Tak kalah pentingnya hindari lingkungan ramai, padat. Gunakan masker saat diluar atau di ruangan ber AC. Jika bisa memilih, pilih selalu ruangan atau tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
Virus ini akan mati bila terpapar sinar matahari.
Mengatasinya, bukan dengan obat-obatan, apalagi antibiotik. Kecuali saat anak demam lalu kejang, butuh obat anti kejang.
Di luar itu, atasi saja dengan peningkatan imunitas, cukupi cairan tubuhnya, dan istirahat.
Penting isolasi anak yang terinveksi. Supaya tidak menulari yang lainnya.
BACA JUGA: Ilmuwan Sarankan Para Atlet untuk Makan Nanas, Ternyata Ini Manfaatnya
* Adenovirus
Bisa terjadi di awal musim panas. Gejalanya bisa demam, sakit tenggorokan, dan infeksi saluran pernapasan bagian atas lainnya.
Adenovirus dapat menyebabkan demam pharyngoconjunctival, dengan sakit tenggorokan, demam, dan mata merah tanpa debit atau anyaman.
Infeksi virus ini dapat menyebabkan infeksi pada mata, usus, paru, dan saluran napas.
Hingga kini, sudah ada sekitar 40 jenis adenovirus yang telah dikenali. Adenovirus dapat dengan mudah menular karena dapat tetap aktif dalam waktu lama pada permukaan benda.
Pencegahannya adalah dengan sesering mungkin mencuci tangan, terlebih udai dari toilet, usai beraktivitas, sebelum makan.
BACA JUGA: Demi Bahagiakan Ibu, Model Cantik Turki Jual Keperawanannya Lewat Agensi
Ventilasi udara dan cahaya yang baik di ruangan pun bisa mencegah virus menginveksi manusia.
Tak boleh dilupakan saat mata gatal, ingatkan selalu anak untuk tidak menguceknya dengan tangan.
Penanganannya bukan dengan atibiotik. Penanganannya harus sesuai kasus masing-masing individu.
Jadi dikonsultasikan ke dokter adalah pilihan terbaik.
BACA JUGA: Demi Bahagiakan Ibu, Model Cantik Turki Jual Keperawanannya Lewat Agensi
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | dailymail.co.uk,verywell.com,infodemam.com,cdc.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR