Nakita.id - Saat mendekati due date sering kali seorang ibu dilanda oleh rasa cemas.
Perasaan takut akan rasa sakit ketika melahirkan seolah menghantui hari demi hari menuju hari melahirkan.
Melihat fenomena seperti ini ilmu kedokteran pun tidak tinggal diam.
BACA JUGA: Alami Alergi Air, Perempuan Ini Hanya Bisa Mandi Setahun 2 Kali
Mereka menjawab kecemasan para Moms dengan teknik analgesia epidural.
Teknik epidural adalah salah satu teknik anastesia regional.
Dengan meletakkan selang kecil di punggung bawah, obat anestesi lokal atau obat-obat anti nyeri lainnya dimasukkan ke sekitar saraf yang menyebabkan nyeri saat persalinan.
Tujuannya hanya untuk mengurangi rasa nyeri, bukan seperti anestesi total yang akan membuat kita kehilangan sensasi nyeri secara total.
Banyak keuntungan yang bisa diperoleh ibu hamil jika menggunakan teknik anastesia ini.
Seperti mengurangi rasa tidak nyaman selama proses persalinan dan membantu Moms untuk memiliki pengalaman persalinan yang positif.
Proses ini juga membuat Moms tetap terjaga saat proses persalinan sehingga dapat berpartisipasi aktif pada proses persalinan.
Pada proses persalinan dengan operasi cesarean, epidural akan membantu kita untuk tetap dalam kondisi sadar dan juga mengurangi nyeri pada proses penyembuhan.
“Epidural dapat membantu kita untuk beristirahat, rileks, dan lebih fokus untuk memberikan kekuatan kita dalam berpartisipasi aktif selama proses persalinan,” kata dr. Charles Wijaya Tan, Sp.An, KMN., Dokter Spesialis Anestesi Siloam Hospitals Makassar.
Sebelum memulai pemasangan epidural, dokter spesialis anestesi akan meminta Moms untuk berbaring dengan posisi membungkuk.
Posisi ini sangat penting untuk meningkatkan efektivitas anestesi epidural.
Kemudian dokter akan memberikan cairan antiseptik pada bagian tengah punggung belakang, untuk meminimalisasi risiko infeksi.
BACA JUGA: Zaskia Gotik Foto Bareng Aprilia Manganang, Warganet Malah Perdebatkan Jenis Kelaminnya
Setelah dilakukan anestesi lokal, sebuah jarum yang dilapisi oleh selang kecil (kateter) akan dimasukkan ke dalam ruang epidural.
Jarum tersebut akan dikeluarkan secara perlahan sehingga meninggalkan kateter tetap pada posisinya sebagai saluran untuk memasukkan obat baik secara periodik maupun secara kontinyu.
Setelah kateter terpasang, ia pun akan difiksasi agar tidak terlepas dari posisinya.
Walaupun proses yang dilakukan terkesan lama, ternyata pemasangan kateter epidural ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit.
Nyeri pun akan mulai berkurang dalam waktu 10-15 menit berikutnya. Cepat, ya.
Akan tetapi, berbeda cerita jika ibu hamil mengalami obesitas atau yang memiliki skoliosis (kelainan tulang belakang).
Bagi mereka yang mengalami hal tersebut, membutuhkan waktu yang lebih lama.
BACA JUGA: Cantiknya Monica Imas, Istri Rizal Armada Berdandan Ala Pengantin Palembang
Setelah epidural terpasang, obat akan diberikan melalui selang secara kontinyu untuk menjaga efek antinyeri selama proses persalinan.
“Ada juga pasien yang tidak dapat dilakukan anestesia epidural. Misalnya pasien pasien dengan kondisi masalah pembekuan darah atau sedang mengonsumsi pengencer darah, kelainan neurologis, dan pasien yang pernah dilakukan beberapa jenis operasi punggung,” jelas dr. Charles. (*)
Artikel ini sudah pernah tayang di Nova dengan judul Wah, Ternyata Persalinan Bisa Tak Terasa Sakit, loh! Begini Tekniknya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Nova |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR