Sedangkan untuk panggung penutupan, Wishnutama dan tim hanya memiliki waktu 1 hari untuk pemasangannya.
Sehingga hal ini jelas akan berpengaruh pada ukuran juga bentuk panggung dan berbagai acara lain yang menjadi berskala lebih kecil.
Melalui sebuah wawancara di program televisi 'Good Afternoon', ia membeberkan mengenai penutupannya nanti.
"Closing ceremony gini ya, eemm opening ceremony panggungnya buatnya 4 bulan.
Closing ceremony bangunnya nggak sampai seminggu ya. Jadi pasti jauh lebih kecil," ungkap Wishnutama.
Meski begitu, mereka juga telah mempersiapkan acara yang menarik dan menghibur untuk acara penutupan ini.
"Jadi memang opening ceremony yang biasa menjadi daya tariknya. Tetapi memang kita berusaha sedemikian rupa dengan keterbatasan itu semua. Kita tetap memberikan hiburan. Tapi memang secara skill, segala sesuatunya jauh lebih kecil pasti," terangnya.
Biarkan Putra Sulungnya Bekerja di Restoran, Wisnhutama Banjir Pujian
Selain Wishnutama, upacara penutupan ajang olahraga terbesar Asia ini juga didukung oleh Eko Supriyanto dan Denny Malik (Koreografer), Addie MS dan Ronald Steven (Musik), Rinaldi Yunardi dan Dynand Fariz (Tata Busana), hingga seniman legendaris Indonesia, Sunaryo.
Akan jadi seperti apa acara penutupan Asian Games 2018 ini, mari kita nantikan saja ya, Moms.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR