Nakita.id - Pernah mengalami anak yang mimisan?
Saya pernah, dan rasanya memang sulit untuk tidak panik saat mencari cara mengatasi anak mimisan.
Meskipun sudah sering mendapatkan informasi soal cara mengatasi anak yang sedang mimisan, nyatanya saat anak kita sendiri mengalami hal yang sama, wah... rasanya semua hal yang dipelajari buyar!
Jadi kejadian ini saya alami saat Harvey berusia sekitar 19 bulan, saat itu sudah jam 1 dini hari,.
Harvey tengah tertidur tapi saya mendengar suara seperti tarikan ingus, sayapun berusaha mengelap hidung Harvey di kamar yang sudah gelap.
Baca Juga : Yakin Kepiting Salah Satu Hidangan Laut yang Sehat untuk Dikonsumsi?
Curiga karena Harvey tidak sedang flu sayapun menyalakan lampu untuk memastikan.
Rasanya jantung seperti jatuh ke lantai waktu melihat darah yang mengocor dari hidung Harvey cukup banyak.
Tanpa berpikir panjang sayapun langsung membangunkan suami untuk mengantarkan Harvey ke UGD terdekat.
Saat itu tidak terpikir di benak saya bahwa yang dialami Harvey adalah mimisan, karena dari informasi yang saya tahu mimisan pada anak biasanya terjadi kalau anak sedang panas dalam, atau habis berjemur, atau kecapaian karena berlari–lari.
Tapi saat itu Harvey tidak sedang sakit, tidak sedang demam , tidak sehabis main panas–panasan ataupun kecapean apalagi posisinya tengah tertidur.
Baca Juga : Gemas! Anak Sandra Dewi Sudah Jago Akting dan Jadi Ambassador Di Usia 8 Bulan
Pikiran saya bahkan sempat ke mana–mana berspekulasi penyakit apa yang sedang saya hadapi.
Sambil terus berdoa, sepanjang perjalanan ke rumah sakit, saya hanya terpikir untuk tidak mendongakkan kepala anak (atau posisi tidur) karena dapat membuat darah naik atau masuk ke otak, dan berusaha menekan hidung sebisanya untuk menghentikan pendarahan.
Setibanya di rumah sakit, dokter jaga langsung memeriksa apakah ada benda asing yang masuk ke hidung, karena biasanya anak seusia Harvey sering memasukkan benda asing ke hidungnya sehingga bisa menyebabkan hidung berdarah.
Setelah memastikan tidak ada benda asing kami pun hanya diberikan cairan yang dapat melembabkan hidung lalu dipersilahkan pulang.
Tidak puas dengan penjelasan dokter UGD, besok harinya saya memutuskan untuk memeriksakan Harvey ke dokter THT, hasilnya sama tidak ada hal yang aneh atau berbahaya pada hidung Harvey.
Baca Juga : Lahir Hanya Seberat Minuman Kaleng, Bayi Ini Kini Tumbuh Menggemaskan
Namun dokter THT memberikan penjelasan bahwa anak yang memiliki alergi, selaput hidungnya akan lebih sensitif dan tipis sehingga mudah berdarah , bisa saja dipicu udara yang kering atau terlalu dingin ataupun makanan yang dimakannya.
Sepulangnya dari rumah sakit, saya memberikan buah–buahan yang bersifat dingin seperti semangka, melon dan juga pisang yang kaya akan kalium, serta menaikkan suhu kamar agar tidak terlalu dingin.
Jika masih ada darah yang keluar saya mengompresnya dengan air dingin.
Dari pengalaman ini saya belajar agar lain kali lebih tenang sehingga bisa melakukan observasi dulu misalnya menunggu hingga 10 menit dulu , jika darah tidak juga berhenti barulah bawa ke UGD.
Sebab ternyata membawa anak ke rumah sakit dan melalui berbagai pemeriksaan menimbulkan trauma tersendiri, bayangkan saja, kaki dan tangan Harvey yang meronta–ronta karena tidak mau diperiksa terpaksa kami dekap kuat , dan kepalanya harus di dongakkan agar dokter dapat memeriksa.
Baca Juga : Manfaat Olahraga Boxing, Cocok Untuk Moms yang Ingin Cepat Kurus!
Jadi sebisa mungkin jika gejalanya belum menunjukkan hal yang darurat Moms bisa atasi sendiri mimisan pada anak di rumah sehingga tidak perlu dibawa ke Rumah Sakit.
Hal–hal yang saya pelajari lainnya, upayakan moms menghitung tisu yang digunakan untuk membersihkan darah mimisan untuk membantu dokter mengira–ngira jumlah darah yang keluar.
Waktu itu saking paniknya saya sampai tidak terpikir hal ini sehingga kesulitan menjawab saat ditanya dokter berapa banyak kira –kira darah yang keluar.
Dengan mengetahui perkiraan jumlah darah, dokter juga akan mengetahui mimisan yang terjadi masih wajar atau sudah masuk dalam kategori pendarahan.
Menurut penjelasan yang saya terima takaran 2-4 sendok teh atau 5-10 lembar tisu masih masuk kategori normal dalam kasus mimisan.
Saat menangani anak yang sedang mimisan pastikan Moms memposisikan anak dalam keadaan duduk, jangan terlentang atau tiduran, agar darah turun kebawah dan tidak kembali masuk ke lubang hidung.
Baca Juga : Anak Usia 6-8 Tahun Suka Berbohong, Hentikan dengan Cara Ini!
Lalu tekan bagian tulang atas hidung (jangan bagian lubangnya) untuk membantu menghentikan darah yang mengalir.
Jika anak anda diketahui memasukkan sesuatu ke hidungnya, jangan berusaha mencongkel sendiri karena hal tersebut dapat memperparah keadaan, bisa–bisa benda asing tersebut justru semakin terdorong ke dalam.
Nah salah satu tips yang saya dapatkan dari orang tua adalah dengan menggunakan merica.
Dekatkan merica bubuk di hidung anak, otomatis anak akan bersin untuk membantu mengeluarkan benda asing tersebut, jika tidak bisa keluar juga barulah bawa anak ke dokter.
Namun jika benda asing tersebut sudah tidak terlihat menyangkut dan anak tampak tidak kesakitan bisa jadi benda tersebut telah tertelan, untuk memastikan anak baik–baik saja Moms harus perhatikan dalam beberapa jam kedepan apakah anak mengeluarkan ingus yang berbau menyengat.
Jika iya kemungkinan besar benda tersebut telah menyebabkan infeksi di saluran nafas sehingga sangat disarankan untuk segera membawa anak ke dokter.
Dan yang terpenting, meksipun sulit tapi upayakan agar tidak panik ya moms, karena jika kita panik maka akan semakin membuat anak gusar dan dapat memperburuk situasi.
Baca Juga : Daftar Bahan Kimia Berbahaya Dalam Produk Bayi, Wajib Dihindari!
Penulis | : | Glory Oyong |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR