Nakita.id - Anak perlu dilatih kemampuan sosial dan emosinya.
Orangtua bisa membantu hal itu dengan melakukan stimulasi emosi.
Lakukan stimulasi sederhana seperti berikut:
1. Bayi
Untuk bayi usia di bawah 6 bulan, saat dia bangun tidur kita sapa dengan senyum, “Selamat pagi, Cantik... sudah bangun, ya....”
2. Agak besar
Setelah bayi agak besar, stimulasi seperti itu bisa dikombinasi dengan permainan cilukba.
3. 6 bulan ke atas
Kemudian di usia 6 bulan ke atas, kita bisa membadut dengan membuat ekspresi wajah yang lucu-lucu sehingga bisa membuatnya tertawa.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Wujudkan Resolusi Hidup Lebih Sehat untuk Keluarga
4. Saat menggendong
Saat menggendong juga tepat untuk menstimulasi emosinya.
Gendonglah si kecil sambil sedikit mengayunnya, mengangkatnya ke atas, dan menyajikan ekspresi serta bahasa yang semangat dan menggugah.
Jadi, hanya dengan bercanda bersamanya, lepaslah emosinya dan aktiflah saraf-saraf otaknya.
Masa toddler dan prasekolah merupakan masa yang paling penting untuk tumbuh kembangnya.
Misalnya pada usia 1-5 tahun otak berkembang dengan pesat dan imunitas berkembang optimal.
Sebagian besar stimulasi untuk bayi yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan motorik, baik kasar maupun halus.
Ini perlu dilakukan karena bayi sedang giat-giatnya meningkatkan kemampuan motoriknya.
Motorik kasar adalah gerakan yang menggunakan otot-otot besar seperti duduk, menendang, berdiri, berjalan, berlari, dan lainnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR