seperti membuka mulut, mengunyah, hingga menelan.
Jika tahapan ini sukses, kecil kemungkinan si kecil makan dengan cara mengemutnya.
4. Melatih kemampuan kognitif
Bayi membentuk pemahaman dengan mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensorik dengan tindakan fisik.
Misalnya, aktivitas makan dipahami dengan memegang alat makan (sendok) atau menggunakan tangan, mengambil makanan, lalu memasukkannya ke mulut.
Bayi juga menstimulasi sensori pengecapnya dengan merasakan makanan bertekstur lembut atau kasar, berasa manis atau agak asam, bersuhu hangat atau dingin.
5. Nilai kebaikan
Manfaat lain dari mengenalkan aktivitas ini adalah sebagai media penanaman nilai-nilai kebaikan dan rasa syukur atas makanan yang tersedia di hari itu.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR