Nakita.id - Pada Minggu (9/9/2018) kemarin, seorang suami Deni Hidayat tega menembak istrinya, Yunita, berawal dari masalah sepele.
Yunita yang saat itu meminta dijemput oleh suaminya, justru memergoki Deni sedang mengutak-atik motornya di rumah yang berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Saat itu Deni beralasan sakit agar tidak bisa menjemput Yunita.
Setelah Yunita berada di rumah, ia menegur sang suami yang telah berbohong kepadanya.
Baca Juga : Seorang Perempuan Tembak Suami Hingga Tewas di Depan Anak-anaknya Karena Digugat Cerai
Kemudian Yunita secara tidak sengaja menyenggol motor suaminya hingga jatuh.
Karena terpancing emosi, Deni dengan cepat menembak istrinya sebanyak 3 kali menggunakan airsoft gun.
Bahkan salah dua tembakannya mengenai dada kanan dan bokong perempuan tersebut.
Akhirnya korban langsung dilarikan ke RSUD Koja pada Minggu malam.
Saat diperiksa, pihak media menemukan luka berbentuk bulat di dada bagian kanannya.
Menurut Perwakilan Manajemen RSUD Koja, Dokter Ayu Nadya pada konferensi pers, Rabu (12/9/2018), luka yang mengenai Yunita berukuran 0,5 sentimeter, dan ia tidak membenarkan maupun menyanggah asal usul luka itu dari tembakan airsoft gun.
"Kalau mengenai sumber luka kami tidak bisa menyampaikan karena itu wewenang dari pihak kepolisian. Kami hanya bisa mengidentifikasi dan melihat, lukanya ada di dada sebelah kanan, luka berbentuk bulat," ujarnya.
Nadya juga menambahkan bahwa kondisi Yunita saat ini sudah stabil sehingga sudah bisa diajak bicara.
"Selama ini stabil, pasiennya stabil. Bisa diajak bicara, komunikatif, bisa menjawab, sejauh ini baik-baik saja," sambungnya.
Oleh karena itu, Yunita akan menjalani operasi namun masih menunggu jadwal dokter spesialis.
"Kami juga lagi menunggu jadwal dokternya. Karena hari ini penuh, padat, tetapi sudah masuk antrean, untuk jam berapanya tergantung dokter," lanjut Nadya.
Baca Juga : Menolak Diajak Menikah dan Selingkuh dengan Lelaki Lain, Seorang Perempuan Tewas Ditembak Kekasihnya
Selain operasi, Yunita juga harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan konsultasi.
Operasi tersebut dilakukan untuk mendalami dan mengobati luka yang disebabkan oleh tembakan airsoft gun suaminya.
"Kami konsultasi ke bagian lainnya juga, ada anastesinya, dokter penyakit dalam, dan lain-lain. Jadi semuanya harus dikonsultasikan dulu, begitu selesai konsultasi baru direncanakan operasi," ujar Nadya.
Meski harus menunggu untuk operasi pengangkatan peluru gotri, kondisi Yunita sudah semakin membaik sejak satu minggu yang lalu.
Di sisi lain, pihak keluarga sangat tidak menyangka Deni dapat melakukan aksi kejam ini.
Kakak Yunita, Samin, mengaku bahwa rumah tangga adiknya sering terlibat cekcok.
"Sering cekcok tapi begitu saja, soal cekcok enggak pernah saya gubris. Tapi saya enggak kepikiran sampai nembak airsoft gun," tutur Samin, melansir Kompas.com.
Baca Juga : Tak Doyan Makan di Penjara, Bobot Pretty Asmara Turun 30 Kg Hingga Dirawat di Rumah Sakit
Samin menambahkan bahwa pasangan ini memang sering berdebat, bahkan Deni tak jarang melakukan kekerasan pada istrinya.
"Informasi tetangga sering cekcok dalam rumah tangga sering ribut beberapa kali sering ribut sampai kedengar semua warga terus juga tetangga-tetangga sering cekcok mulut," sambungnya.
Namun menurut Samin, Deni selalu bersikap baik ketika bertemu dengan keluarga sang istri.
Atas kejadian ini Deni dibawa ke Maporles Metro Jakarta Utara, Kamis (13/9/2018) kemarin.
Ternyata, pistol yang digunakannya tidak mempunyai izin alias ilegal.
"Pistolnya tidak berizin, untuk saat ini ilegal karena tidak ada surat-surat. Untuk airsoft gun sekarang masih kita selidiki asal mulanya dari mana, dalam proses penyidikan. Kita kembangkan nanti," jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Febriansyah.
Akibat perbuatannya ini, Deni terancam hukuman maksimal sepuluh tahun kurungan penjara.
Baca Juga : Dikira Bawa Pistol Asli yang Ternyata Mainan, Polisi Tembak Mati Remaja Down Syndrome Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR