Nakita.id - Memang tidak ada yang terlihat lebih seksi atau lebih baik dalam melengkapi busana yang sempurna daripada sepasang sepatu hak tinggi yang cantik.
Glamor, menarik perhatian, feminin, dan memberikan 'tinggi badan tambahan' beberapa sentimeter.
Sayangnya, sepatu hak tinggi mungkin tidak begitu hebat dalam memengaruhi kesehatan tubuh.
Bahkan, sepatu ini dapat menyebabkan berbagai masalah yang berbeda, dari ketidaknyamanan dan kelelahan otot hingga perubahan fungsi pergelangan kaki yang serius.
Baca Juga : Selain Sepatu Hak Tinggi, Alas Kaki Ini Juga Tidak Baik Bagi Ibu Hamil
Untungnya, kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan sepatu hak tinggi tidak selalu permanen.
Ini yang akan Moms alami juga sudah berhenti memakai sepatu hak tinggi.
1. Selamat tinggal nyeri punggung!
Moms mungkin berpikir bahwa mengenakan sepatu hak tinggi hanya memengaruhi kaki.
Baca Juga : Awet Muda Bak Gadis, Meriam Bellina Akui Pantang Konsumsi 5 Makanan Ini
Tetapi sebenarnya bukan itu saja.
Ada efek merusak pada tubuh ketika memakai sepatu hak tinggi ini.
"Secara efektif, peningkatan kebutuhan otot dapat naik melalui tubuh, dari telapak kaki ke kaki, ke punggung bawah, ke punggung tengah, hingga ke leher," terang Associate Professor Lloyd Reed dari QUT School of Clinical Sciences.
Baca Juga : Artis Cantik Indonesia Ini Melahirkan, Foto Bayinya Masuk di Surat Kabar Austria, Kenapa?
Menurut Dr. Mehrizi, "Ketika Anda memakai sepatu hak, Anda juga memiringkan panggul, menempatkan lebih banyak tekanan pada tulang belakang lumbal dan otot-otot sekitarnya."
Dampaknya, memakai sepatu hak memberikan rasa sakit punggung yang cukup menjengkelkan.
Namun, ada efek menguntungkan jika Moms tak lagi memakai sepatu hak.
"Ketika Anda berhenti memakai sepatu hak, panggul kembali ke penyelarasan sehingga mengakhiri rasa sakit punggung," terangnya.
2. Menurunnya risiko infeksi jamur kotor
Tahukah Moms bahwa ada beberapa masalah estetika yang tidak menyenangkan dari penggunaan sepatu hak tinggi yang berkepanjangan?
Secara khusus, Moms mungkin rentan terhadap beberapa jenis infeksi yang tidak sedap dipandang.
Baca Juga : Ingat Bocah yang Nyanyi Lagu Abdullah Ini? Ternyata Kesehariannya Beda Dari Video!
"Sepatu hak tinggi yang menyebabkan tekanan konstan pada jari-jari kaki, terutama jempol kaki, dapat menyebabkan kerusakan pada kuku jari kaki," kata Dr. Bergin.
"Kuku yang rusak dan cacat lebih rentan terhadap infeksi jamur," tambahnya.
Jika Moms berhenti memakai sepatu hak tinggi, "Akan mengurangi tekanan pada kuku jari kaki, mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi jamur dan cacat yang akan mengganggu," lanjut Bergin.
3. Moms akan mengurangi dampak berbahaya pada lutut
Baca Juga : Korbankan Cincin Seharga Rp200 Juta, Angel Lelga Justru Gugat Cerai Vicky, Ini Alasannya!
Memakai sepatu hak tinggi juga buruk untuk lutut.
Bahkan, sepatu hak tinggi mungkin berkontribusi terhadap osteoartritis lutut pada perempuan, yang risikonya dua kali lebih mungkin daripada pria.
Studi di The Lancet, dengan meneliti 20 perempuan yang merasa nyaman dengan sepatu hak tinggi.
Disimpulkan bahwa penggunaan sepatu ini memberikan tekanan tambahan pada lutut dan dapat memengaruhinya terhadap perubahan degeneratif pada sendi lutut.
"Itu sebabnya kebanyakan orang yang memakai sepatu hak tinggi akan menemukan lutut mereka terluka daripada pergelangan kakinya," kata Associate Professor Kevin Netto, Direktur Penelitian di Sekolah Fisioterapi dan Ilmu Latihan di Curtin University.
"Pada dasarnya karena kekuatan bertumpu di lutut," tambahnya.
Baca Juga : Lebih Heboh, Crazy Rich Kalimantan: Ada yang ke Depan Komplek Naik Jet
Dr. D. Casey Kerrigan, Ketua OESH Shoes mengatakan, "Ketika Anda berhenti mengenakan sepatu hak tinggi, Anda mengurangi dampak pada lutut Anda antara 19% dan 26% dengan setiap langkah, tergantung pada tinggi dan lebar tumit."
4. Moms akan berjalan lebih efisien
Perempuan yang telah menguasai seni melangkah dengan sepatu hak tinggi mengalami kesulitan berjalan.
Baca Juga : Reino Akui Sempat Kecewa dengan Luna Maya, Ina Thomas Ungkap Karakter Aslinya!
Namun, terlepas dari seberapa percaya diri yang dimiliki, penggunaan sepatu hak tinggi dalam jangka panjang mengubah neuromekanik cara seseorang berjalan, menurut penelitian di Journal of Applied Physiology.
Penelitian, yang mengamati 9 perempuan mengenakan sepatu hak tinggi setidaknya 40 jam seminggu selama 2 tahun, menyimpulkan pemakai sepatu hak jangka panjang memengaruhi efisiensi otot saat berjalan kaki.
Baca Juga : Reino Barack Ragu Nikahi Luna Maya Usai 5 Tahun Pacaran, Ini Tanda Laki-laki Tidak Bisa Komitmen!
Pada dasarnya, penggunaan sepatu hak tinggi jangka panjang mengubah langkah mereka dan standar posisi kaki mereka, bahkan ketika sedang tidak mengenakan sepatu hak.
Menurut Dr. Neal M. Blitz, mengambil waktu sejenak berhenti memakai riasan membantu mengalahkan perasaan "mabuk berat sepatu hak."
Dia juga merekomendasikan pijat, peregangan, dan yoga untuk meminimalkan kerusakan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | the list |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR