Nakita.id - Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi perempuan.
Kelenjar seks ini tidak hanya diperlukan untuk reproduksi, tetapi juga mengatur banyak fungsi dalam tubuh perempuan seperti menstruasi serta produksi hormon seperti progesteron dan estrogen.
Sayangnya, seperti yang kita ketahui, indung telur dikaitkan dengan beberapa penyakit yang tidak selalu dapat dihindari.
Baca Juga : Minim Risiko Kanker, Yuk Bersihkan Paru-paru Dengan 3 Bahan Alami Ini!
Misalnya, kista ovarium, tumor, dan bahkan keguguran adalah beberapa risiko yang harus dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia.
Oleh karena itu pemeriksaan dini dan mempertahankan gaya hidup sehat sangat penting.
Nah, Moms harus mengetahui beberapa risiko utama yang mempengaruhi kesehatan ovarium.
Baca Juga : Bisa Terjadi Kapan Saja, Ini Pertolongan Pertama Saat Serangan Jantung
1. Obesitas
Seperti yang Moms ketahui, kelebihan berat badan selalu membawa risiko kesehatan, tetapi bagaimana obesitas terkait dengan penyakit ovarium?
Obesitas tidak hanya mengubah metabolisme, tetapi juga mempengaruhi hormon kita.
Ketika tubuh mulai menyimpan lebih banyak lemak, itu juga mengubah sistem endokrin, yang menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
Baca Juga : Minyak Ini Paling Sehat Untuk Memasak, Sudah Moms Pakai Belum?
Banyak ahli memperingatkan bahwa perubahan hormon ini sering menyebabkan masalah mulai dari sindrom ovarium polikistik hingga tumor.
Terlebih lagi, banyak dokter memperingatkan bahwa infertilitas perempuan sering dikaitkan dengan obesitas.
2. Faktor risiko genetik
Penyakit yang diderita ibu, nenek dan tante, untuk sebagian besar mempengaruhi penyakit yang bisa berkembang di dalam sistem reproduksi kita sendiri.
Baca Juga : Apakah Kapsul Minyak Ikan Efektif Menjaga Kesehatan Otak? Ini Faktanya
Misalnya, mereka yang memiliki riwayat kanker ovarium dalam keluarga mereka berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkannya sendiri.
Mutasi kecil ada pada gen BRCA1 dan BRACA2 yang sering turun-temurun.
Banyak perempuan sering meminta analisis genetik lengkap untuk mengetahui kemungkinan mereka mengembangkan penyakit tertentu.
3. Memiliki anak di usia tua
Tidak semua perempuan dapat memiliki anak pada usia yang sama dengan ibu atau nenek mereka.
Kesulitan berkarir di luar rumah atau pekerjaan yang tidak memberi waktu untuk membesarkan anak-anak, sedikit demi sedikit, meningkatkan usia rata-rata keibuan hingga usia di atas 30 tahun.
Baca Juga : Jangan Sepelekan! Ini Risiko Bila Si Kecil Suka Duduk Dengan Posisi W
Apakah ini menimbulkan risiko bagi kesehatan kita?
Para ahli menyatakan bahwa semakin ovulasi seorang perempuan selama hidupnya, semakin tinggi risiko terkena penyakit ovarium.
Memiliki anak sebelum usia 26 tahun menurunkan risiko terkena kanker ovarium.
Perlindungan ini tidak lagi efektif ketika kita memiliki anak pertama kita melewati usia 35.
4. Pemakaian bedak talek
Bedak talek telah dikaitkan dengan risiko terkena kanker ovarium karena banyak alasan yang harus Moms ketahui:
Baca Juga : 10 Tanda Kerusakan Ginjal yang Umum Terjadi, Cek Sekarang!
Bedak talek terdiri dari magnesium silikat, yang mengandung zat beracun yang disebut asbestos yang diketahui menyebabkan beberapa jenis kanker, termasuk ovarium.
Bahkan, itu juga diketahui meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker payudara karena penggunaannya dalam deodoran.
Di Amerika Serikat, undang-undang federal telah mengamanatkan bahwa bedak talek harus bebas asbes sejak tahun 1970.
Namun, tidak semua negara memiliki peraturan serupa.
Fakta bahwa perempuan menderita kanker yang lebih besar dari bedak talek terutama disebabkan oleh penggunaan produk ini pada bayi kita.
Baca Juga : Kehilangan Calon Sang Buah Hati, Gilang Dirga Ungkap Penyebabnya
Ingatlah untuk selalu memeriksa bahan-bahan bubuk bedak apa pun yang Moms gunakan, apakah terdapat asbes atau tidak.
5. Asupan tinggi lemak
Disarankan untuk setiap perempuan melakukan olahraga dan diet seimbang.
Kita semua menyukai muffin dan kue, produk-produk lezat yang dibuat dengan tepung dan garam halus.
Baca Juga : Hamil Besar, Rini Yulianti Berani Pose Yoga Seperti Ini, Bikin Ngeri!
Namun, Moms harus tahu bahwa jenis makanan ini diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan tumor, dan seringkali di indung telur.
Tingkatkan konsumsi air, jus alami, buah dan sayuran. Semua makanan yang kaya lemak akhirnya mengubah aktivitas estrogen.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Step to Health |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR