"Sedang uji laboratorium di BBPOM, kemarin (Kamis) kita kirim. Apa kaitan reaksi dan kandungan minuman itu, berbahaya atau tidak, sedang didalami," sebut Sukito.
Sukito menambahkan, minuman berenergi ini sendiri perkemasan harganya sangat terjangkau.
Maka tidak heran jika anak-anak sekolah pun mampu untuk membelinya.
Saat Tribun menyampaikan hendak menemui Kepala Sekolah guna mengonfirmasi hal ini, guru tersebut menyatakan jika Kepala Sekolah sedang tidak di tempat.
"Kepala Sekolah lagi tidak di tempat pak. Nomor (HP)nya lupa saya, ada di WA. Cuman HP saya mati," akunya.
Sampah kemasan salah satu merk minuman berenergi tampak berserakan di depan sebuah kedai barang harian di Jalan Lili 1, Pekanbaru.
Dalam kurun waktu beberapa hari belakangan, minuman berenergi dengan kemasan berwarna kombinasi oranye dan putih ini memang tengah jadi sorotan.
Kepala BBPOM Pekanbaru Muhammad Kashuri saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, mengatakan, sampel minuman berenergi ini sedang dalam pemeriksaan.
"Sedang diperiksa," singkatnya.
Baca Juga : Fenomena Selebriti Lelaki Menikahi Perempuan yang Jauh Lebih Muda, Ternyata Ini Sebabnya!
Saat ditanyai soal kapan hasil pemeriksaan bisa diketahui, Kashuri menyebutkan dalam waktu dekat ini.
"Insya Allah Senin," tandasnya.
Artikel ini pernah tayang di Tribun Pekanbaru dengan judul "56 Siswa SMP di Pekanbaru Sayat Tangan Setelah Minum Minuman Berenergi. Ini Faktanya"
Source | : | tribun pekanbaru |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR