Memang para atlet dan ofisial tidak berada dalam satu hotel, mereka tersebar di beberapa hotel, termasuk Hotel Roa Roa.
"Hotel tempat menginapnya memang berbeda-beda, ada yang di Hotel Roa, ada yang di hotel lain, ujar Ketua Persatuan Gantolle dan Paralayang Indoensia (PGPI), Djoko Bisowarno.
Baca Juga : Belum Reda Air Matanya, Korban Gempa Lombok Ikut Turun Tangan untuk Korban Gempa Tsunami Palu
Akhirnya, kabar mengenai atlet yang kehilangan kontak tersebut sudah mulai terjawab hari ini, Senin (1/10/2018).
Melansir laman Kompas, dua jenazah laki-laki ditemukan di balik reruntuhan Hotel Roa Roa, kawasan Maesa, Lolu Timur dan disebutkan bahwa dua jenazah tersebut adalah atlet paralayang.
Anggota Basarnas yang ikut mengevakuasi korban membenarkan kabar tersebut.
"Ya betul. Di Hotel Roa Roa ini ada beberapa atlet paralayang yang menginap dan banyak keluarga (mereka) yang menunggu di sini," tuturnya.
Kedua korban meninggal tersebut ditemukan di atas tempat tidur kamar nomor 307.
"Sedang tidur di atas kasur berdua, tertimpa reruntuhan. Posisinya satu kamar, ada dua orang," sambungnya.
Setelah ditemukan kedua jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi oleh Tim DVI.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,tribun jogja,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR